Di tahun 2020 Kementerian ESDM berhasil melakukan survei seismik 2D sepanjang 28.349,83 km (termasuk seismik 2D Open Area KKP Jambi Merang sepanjang 25.150 km). Selain itu dilakukan pula survei seismik 3D sepanjang 1.250,97 km dan pemboran eksplorasi 22 sumur, hingga 8 persetujuan pengalihan Partisipasi Interest (PI) pada masa eksplorasi.
Meski demikian, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan cadangan minyak bumi dan gas di Indonesia masih akan tersedia untuk waktu lama. Dengan rincian ketersediaan minyak bumi hingga 9,5 tahun mendatang, sementara umur cadangan gas bumi Indonesia mencapai 19,9 tahun.
Hal itu ia ungkapkan dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa (19/1). Arifin menegaskan perhitungan cadangan migas tersebut berdasar pada data cadangan tahun 2020. Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan migas baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dengan asumsi tidak ada penemuan baru dan tingkat produksi saat ini sebanyak 700 ribu barel oil per day (bopd) dan gas 6 billion standard cubic feet per day (bscfd)," ungkap Arifin dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1/2021).
Lebih lanjut Arifin mengungkap data cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan terbukti (proven) sebanyak 2,44 miliar barel. Sementara data cadangan yang belum terbukti sebesar 2,44 miliar barel.
Untuk cadangan gas bumi di Indonesia, lanjut Arifin, besarnya mencapai 62,4 triliun kaki kubik (cubic feet) dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik (cubic feet).
"Cadangan gas bumi sebesar 62,4 triliun cubic feet, di antaranya proven sebesar 43,6 triliun cubic feet," jelasnya.
Arifin juga menyampaikan pada 2021 Kementerian ESDM menargetkan lifting (produksi siap jual) migas sebesar 1.712 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD). Ia merinci target Kementerian ESDM akan minyak bumi sebesar 705 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.007 MBOPD.
(prf/hns)