Permintaan minyak global terus ditekan oleh pandemi Corona (COVID-19). Akibatnya perusahaan-perusahaan minyak dunia mengalami kerugian besar.
Dikutip dari BBC, Rabu (3/2/2021), raksasa minyak, Exxon Mobil mengalami kerugian mencapai US$ 22,4 miliar setara Rp 314 triliun. Pendapatan perusahaan juga tercatat anjlok lebih dari 30% menjadi US$ 181,5 miliar.
Kerugian yang dialami Exxon menjadi kerugian pertamanya selama beberapa dekade. Perusahaan pun berencana mengurangi tenaga kerja dan pengeluarannya sebagai upaya penghematan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk anggaran pengeluaran dipangkas sebanyak US$ 8 miliar. Selain itu, Exxon juga telah mengambil utang sebanyak miliaran dolar.
Selain Exxon, BP melaporkan kerugian bersih sebanyak US$ 20,3 miliar. Mengutip dari Bangkok Post, kerugian tersebut sangat kontras dengan laba bersih sebesar US$ 4,0 miliar pada 2019. Menandakan sektor minyak telah terpukul oleh dampak dari krisis COVID-19.
Raksasa yang terdaftar di London itu mengatakan kerugian itu didorong oleh jatuhnya harga minyak dan gas, serta oleh penurunan permintaan yang signifikan pada industri energi.
Baca juga: Raksasa Minyak Exxon Rugi Rp 314 Triliun! |
Chevron Corporation juga telah merilis laporan keuangannya untuk kuartal I dan setahun penuh 2020 di website perusahaan.
Untuk kuartal-IV, Chevron mengalami kerugian sebanyak US$ 665 juta. Namun menurut laporan perusahaan, kerugian itu menurun dari total kerugian US$ 6,6 miliar pada kuartal IV-2019.
Penjualan dan pendapatan operasional lainnya pada kuartal IV-2020 menurun menjadi US$ 25 miliar, dibandingkan dengan US$ 35 miliar pada periode 2019.
Selama setahun penuh 2020, kerugian perusahaan mencapai US$ 5,5 miliar, lebih besar dari US$ 2,9 miliar pada 2019. Pendapatan pun turun menjadi sebesar $ 645 juta. Kerugian yang disesuaikan sebesar US$ 368 juta dibandingkan dengan pendapatan yang disesuaikan sebesar $ 11,9 miliar dalam setahun penuh 2019.
Sementara, Royal Dutch Shell baru akan melaporkan hasil keuangan Kamis besok.
Simak video '3 Pekan Berturut-turut Kasus Baru Covid-19 di Dunia Turun':