Korea Selatan (Korea) berencana membangun 'kebun angin' alias pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. Total investasi yang akan digelontorkan senilai US$ 43,2 miliar atau sekitar Rp 604 triliun.
Pembangkit listrik tenaga angin ini akan menjadi yang terbesar di dunia pada tahun 2030. Dilansir dari Reuters, Jumat (5/2/2021), proyek ini merupakan komponen utama dari Green New Deal Presiden Moon Jae-in.
Kesepakatan itu dimulai tahun lalu untuk menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil di Korea dan menjadikannya netral karbon pada tahun 2050.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moon Jae-in menghadiri upacara penandatanganan di kota pesisir barat daya Sinan untuk pabrik tersebut, yang akan memiliki kapasitas maksimum 8,2 gigawatt.
"Dengan proyek ini, kami mempercepat transisi energi ramah lingkungan dan bergerak lebih bersemangat menuju netralitas karbon," kata Moon pada acara tersebut.
Perusahaan utilitas dan teknik juga hadir, termasuk Korea Electric Power Corp, SK E&S, Hanwha Engineering & Construction Corp, Doosan Heavy Industries & Construction Co., CS Wind Corp, dan Samkang M&T Co.
Proyek tersebut akan membuka hingga 5.600 lapangan kerja dan membantu mencapai tujuan untuk meningkatkan kapasitas energi tenaga angin menjadi 16,5 GW pada tahun 2030, dari yang hanya 1,67 GW sekarang.
Hingga saat ini, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai terbesar di dunia adalah Hornsea 1 di Inggris, yang memiliki kapasitas 1,12 GW.
Simak juga Video "Genjot Penyebaran 'Hallyu', Korsel Kucurkan Rp 333,7 M untuk K-Pop":