Banjir masih menggenangi sebagian wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Kondisi ini membuat petugas PLN tak bisa melakukan pencatatan kWh meteran listrik di rumah-rumah terdampak banjir tersebut.
Untuk itu, PLN mengimbau pelanggan mencatat meteran listrik secara mandiri melalui aplikasi PLN Mobile.
"Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya dengan fitur SwaCAM. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan," ujar General Manager PLN UD Jakarta Raya Doddy Pangaribuan dalam konferensi pers, Sabtu (20/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doddy menjelaskan Fitur SwaCAM bisa membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya.
"Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik," tambahnya.
Hujan yang mengguyur Jakarta dan Jabar sejak Jumat petang lalu hingga Sabtu hari ini membuat sejumlah titik di wilayah itu terendam banjir. Mengakibatkan beberapa gardu terdampak. Sampai pukul 16.00 WIB tadi terdapat 1.376 unit gardu distribusi di Jakarta dan Jabar yang terdampak banjir.
Listrik di sebagian rumah tangga pun ikut dipadamkan. Setidaknya 231.159 rumah tangga sampai saat itu tercatat masih padam terbagi atas 78.303 di Jakarta dari total sekitar 4,7 juta rumah tangga (2,53% terdampak) dan 152.856 lainnya di Jawa Barat dari total 15,2 juta rumah tangga (1,62% terdampak).
Sedangkan, sebanyak 505 gardu distribusi (134 di Jakarta dan 371 di Jawa Barat) dan listrik di sekitar 135.000 rumah tangga (42 ribu di Jakarta dan 93 ribu di Jawa Barat) telah berhasil dinyalakan kembali.