Sebuah perusahaan listrik terbesar dan tertua di Texas, Amerika Serikat (AS) mengajukan kebangkrutan di pengadilan federal Houston. Pemicunya adalah sengketa tagihan sebesar US$ 1,8 miliar atau setara Rp 25,56 triliun (Kurs Rp 14.200/US$) dengan operator jaringan negara bagian.
Melansir Reuters, Senin (1/3/2021), perusahaan tersebut adalah Brazos Electric Power Cooperative Inc. Perusahaan itu merupakan salah satu dari lusinan penyedia listrik yang menghadapi pengeluaran besar yang disebabkan oleh badai cuaca dingin parah bulan lalu.
Kejatuhan itu mengancam perusahaan utilitas dan pemasar listrik yang secara kolektif menghadapi miliaran dolar dalam dakwaan terkait pemadaman listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu yang sangat dingin melumpuhkan hampir setengah dari pembangkit listrik negara bagian pada pertengahan Februari kemarin. Kejadian itu menyebabkan 4,3 juta orang tak bisa menghidupkan pemanas atau lampu selama berhari-hari.
Brazos dan perusahaan lainnya yang berkomitmen untuk menyediakan listrik ke jaringan terpaksa harus membeli listrik pengganti dengan harga yang tinggi.
Dewan Keandalan Listrik Texas atau Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), pada hari Jumat mengatakan tagihan awal yang tidak terbayar oleh penyedia listrik mencapai US$ 2,1 miliar.
"Sektor listrik kota berada dalam krisis nyata," kata Maulin Patani, pendiri Penyedia Listrik Volt LP.
Baca juga: Tutorial Cara Klaim Token Listrik Gratis |
Saksikan juga 'Tagihan PLN Kartika Putri dan Chef Arnold Bengkak hingga Belasan Juta':