Fasilitas Milik Arab Saudi Dihantam Rudal, Harga Minyak Jadi Ganas

Fasilitas Milik Arab Saudi Dihantam Rudal, Harga Minyak Jadi Ganas

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 08 Mar 2021 10:11 WIB
Harga Minyak Mentah AS Di Bawah Nol, Pembeli Tidak Bayar Malah Ditawari Uang
Foto: DW (News)
Jakarta -

Fasilitas minyak mentah Arab Saudi diserang rudal pada Minggu. Hal itu menyebabkan harga minyak membumbung tinggi, menyentuh level US$ 70.

Melansir Bloomberg, Senin (8/3/2021), serangan drone dan rudal tampaknya tak mempengaruhi produksi minyak mentah. Tetapi serentetan serangan terbaru yang diklaim oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran membuat harga minyak di atas US$ 70.

Serangan tersebut adalah yang paling serius terhadap instalasi minyak Saudi sejak fasilitas pemrosesan utama dan dua ladang minyak diserang pada September 2019. Itu menyebabkan terpangkasnya produksi minyak selama beberapa hari dan mengungkap kerentanan industri perminyakan Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu, Kementerian Energi Saudi mengatakan sebuah tangki penyimpanan di terminal ekspor Ras Tanura di pantai Teluk negara itu diserang oleh pesawat tak berawak dari laut.

Pecahan peluru dari rudal juga mendarat di dekat kompleks perumahan karyawan perusahaan minyak nasional Saudi Aramco di Dhahran. Saksi melaporkan ledakan mengguncang kota, dan jendela berguncang.

ADVERTISEMENT

"Kedua serangan itu tidak mengakibatkan cedera atau hilangnya nyawa atau harta benda," kata juru bicara Kementerian Energi Saudi.

Ras Tanura sendiri adalah terminal minyak terbesar di dunia, mampu mengekspor sekitar 6,5 juta barel per hari dan diklaim sebagai salah satu instalasi paling terlindungi di dunia. Pelabuhan tersebut mencakup tambak tangki penyimpanan besar, di mana minyak mentah disimpan sebelum dipompa ke kapal tanker super.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi Houthi yang didukung Iran dalam perang saudara Yaman sejak 2015.

Pada hari Minggu mereka melakukan serangan udara balasan di ibu kota Yaman, Sana'a. Dikatakan, pihaknya mencegat rudal dan drone yang diluncurkan ke kerajaan dari negara tetangga Yaman, tepat ketika pemberontak Houthi mengklaim serangkaian serangan, termasuk satu di Ras Tanura.

Kelompok itu meluncurkan delapan rudal balistik dan 14 drone bermuatan bom ke Arab Saudi, menurut keterangan juru bicara Houthi, Yahya Saree dalam sebuah pernyataan kepada televisi Al Masirah yang dikelola Houthi.

Houthi telah meningkatkan serangan di Arab Saudi dan pekan lalu mengklaim mereka menyerang depot bahan bakar Saudi Aramco di Jeddah dengan rudal jelajah. Tidak jelas berapa banyak kerusakan yang terjadi. Meskipun serangan semacam itu jarang mengakibatkan kerusakan yang parah, frekuensinya telah menimbulkan ketidaknyamanan di Teluk.


Hide Ads