PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021

PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021

Nurcholis Maarif - detikFinance
Kamis, 11 Mar 2021 09:40 WIB
PLN
Foto: PLN
Jakarta -

JPLN meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets (REM) Asia Awards 2021. Ini diraih atas upaya PLN dalam membangun pasar atau menunjukkan kepemimpinan dalam pengadaan energi hijau di Asia melalui renewable products services yang di keluarkan oleh PLN, yaitu Renewable Energy Certificate (REC).

"Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN dalam mendorong penggunaan energi bersih terutama pada sektor ketenagalistrikan," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Kamis (11/3/2021).

"Ke depannya, PLN akan terus meningkatkan penggunaan bauran energi bersih pada pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PLN," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghargaan tersebut diberikan pada konferensi REM Asia yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (9/3/2021) kepada organisasi, inisiatif, dan individu yang secara luar biasa mendorong adopsi energi bersih di Asia.

Agung menyebut penilaian mencakup organisasi yang berpengaruh dalam mengembangkan dan menumbuhkan pasar tenaga hijau. Aktivitas yang dinominasikan harus berbasis di Asia, dan proyek atau program saat ini harus beroperasi atau diselesaikan dalam satu tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, REC PLN merupakan instrumen pengakuan atas penggunaan energi terbarukan, pengadaan penggunaan energi terbarukan yang transparan dan mendorong pertumbuhan pasar nasional energi baru terbarukan.

"PLN secara terbuka mengajak partisipasi masyarakat untuk mendukung green energy melalui REC," ujarnya.

Ia juga menyebut PLN menghadirkan layanan yang dibutuhkan pelanggan terkait layanan energi bersih melalui REC ini. Layanan REC dapat dibeli pelanggan dengan dua cara, yaitu secara tergabung dan terpisah.

Untuk secara tergabung biaya layanan REC akan menjadi satu kesatuan dengan biaya pemakaian tenaga listrik. Sementara untuk secara terpisah biaya layanan REC akan dipisahkan dengan biaya tenaga listrik yang nantinya akan diberikan nomor register bayar non-tagihan listrik.

Lebih lanjut ia menambahkan konsistensi penggunaan energi bersih ini terbukti dalam keseriusan PLN dalam mengelola pembangkit berbasis panas bumi.

Hingga saat ini, PLN Group telah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW.

Tujuh PLTP yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung Salak dan Kamojang dengan nilai aset sebesar Rp 12,3 triliun per 31 Desember 2020. Saat ini PLTP Kamojang juga telah tersertifikasi REC.

Sampai dengan tahun 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total kapasitas sekitar 725 MW. Ke depannya, total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW pada tahun 2030.

"Kami yakin PLN akan mampu meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2030 dengan serius mengelola panas bumi. Karena PLN berpengalaman mengelola PLTP dan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga pendanaan multilateral dalam pembiayaannya," tutup Agung.




(ega/ega)

Hide Ads