Jakarta -
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019. Hampir 1,5 tahun sudah mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjabat di perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu.
Sejauh karirnya di Pertamina, Ahok beberapa kali membuat pernyataan kritis ke BUMN migas tersebut. Apa saja? berikut dirangkum detikcom:
1. Sikat koruptor di Pertamina
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok berjanji untuk tegas terhadap perilaku korupsi di Pertamina dan tak segan melacak mereka yang berani korupsi di Pertamina. Dia mengatakan ditunjuk jadi komisaris utama demi menyelamatkan uang Pertamina dari tindak korupsi.
"Siapa pun yang mau korup di Pertamina, hati-hati! Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK," tegas Ahok dalam sesi talkshow yang disiarkan di YouTube Pertamina, dikutip detikcom pada Selasa (4/8/2020).
2. Direksi hobi lobi menteri
Ahok mengungkapkan sejumlah 'aib' di Pertamina. Salah satunya yang dia ungkapkan direksi yang hobi lobi menteri.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok seperti dikutip detikcom, Selasa (15/9/2020).
3. Direksi yang dicopot tetap digaji
Ahok juga menemukan permasalahan pada sistem gaji di Pertamina. Ahok bilang, gaji pejabat tetap diberikan meski pejabat itu dicopot.
"Orang dicopot dari jabatan direktur utama anak perusahaan, misal gaji Rp 100 juta lebih masa dicopot gaji masih sama? Alasannya dia sudah orang lama, harusnya gaji mengikuti jabatan anda," kata Ahok.
Lanjut halaman berikutnya.
4. Investor bangun kilang 'dicuekin'
Ahok mengaku ingin mengaudit proyek-proyek kilang Pertamina. Dia ingin bertanya langsung ke direksi, berapa investor yang sudah tertarik dan kenapa malah didiamkan begitu saja.
"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawarin kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit. Cuma saya emosi juga kemarin. Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa? Ahok mengganggu keharmonisan," kata Ahok.
Sikap Ahok lainnya di halaman berikutnya.
5. Kebiasaan utangAhok juga menyebut Pertamina memiliki kebiasaan mencari pinjaman padahal sudah memiliki utang US$ 16 miliar. Utang tersebut untuk mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Padahal menurutnya lebih baik melakukan eksplorasi di dalam negeri karena di Indonesia masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas di dalamnya.
"Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini," ucapnya.
6. Kilang tak efisien ditutup
Ahok mengatakan, Pertamina akan menutup beberapa kilang karena dinilai tidak efisien. Saat ini, Ahok bilang, Pertamina memiliki 6 kilang.
Di laman Pertamina tertulis, saat ini perusahaan memiliki lima kilang yakni Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju dan satu kilang kecil di Sorong dengan total produksi BBM sekitar 680 ribu barel per hari. Meski begitu, Ahok tidak menyebut kilang mana yang akan ditutup.
"Mungkin beberapa akan ditutup karena sangat tidak efisien. Itulah mengapa kita membutuhkan beberapa kilang baru khususnya Tuban dan Balongan yang otomatis memproduksi petrokimia," katanya dalam 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Rabu (2/12/2020).
7. Proyek janggal LNG
Ahok mengendus hal yang tidak beres dalam kontrak jual beli gas alam cair (LNG) yang dilakukan perusahaan. Pertamina memiliki dua kontrak jual beli LNG yang diduga bermasalah. Salah satunya perjanjian dengan dengan Anadarko Petroleum Corporation pada Februari 2019.
Ahok mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan audit internal untuk perjanjian jual beli LNG Pertamina yang bermasalah itu. Dirinya juga mengakui akan dua kontrak perjanjian jual beli LNG yang tengah diaudit. Namun dirinya enggan menjelaskan secara rinci.
"Kami sedang nunggu hasil internal audit," ungkapnya dikutip dari CNBC dalam wawancara 12 Januari 2021.
8. Pertanyakan Kilang Balongan bocor
Ahok mempertanyakan kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang diyakini karena kebocoran tangki. Tapi dirinya belum mendapatkan jawaban kenapa tangki tersebut bisa bocor dan menyebabkan kebakaran.
"Yang belum terjawab kenapa bocor pengamanan terlambat," kata Ahok dikutip dari CNNIndonesia.com dalam wawancara 2 April 2021.
9. Masyarakat tinggalkan BBM premium
Ahok pun mengajak masyarakat untuk meninggalkan Premium. Dia mengatakan, sebagai gantinya, masyarakat bisa memilih jenis Pertalite atau Pertamax yang memiliki kualitas lebih bagus. Apalagi kendaraan sekarang ini didesain untuk jenis bahan bakar bukan premium.
"Itu kita baru bikin program langit biru, untuk mengajak masyarakat mendidik supaya meninggalkan premium," kata Ahok kepada wartawan ditemui di rumah dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Loji Gandrung, Rabu malam (7/4/2021).