9 Sikap Kritis Ahok Selama Jadi Komisaris Utama Pertamina

9 Sikap Kritis Ahok Selama Jadi Komisaris Utama Pertamina

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 08 Apr 2021 14:57 WIB
Basuki Tjahaja Purnama/Ahok
Foto: Basuki Tjahaja Purnama/Ahok (Lutfi Syahban/Denny Pratama/detikcom)

5. Kebiasaan utang

Ahok juga menyebut Pertamina memiliki kebiasaan mencari pinjaman padahal sudah memiliki utang US$ 16 miliar. Utang tersebut untuk mengakuisisi ladang minyak di luar negeri. Padahal menurutnya lebih baik melakukan eksplorasi di dalam negeri karena di Indonesia masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas di dalamnya.

"Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Kilang tak efisien ditutup

Ahok mengatakan, Pertamina akan menutup beberapa kilang karena dinilai tidak efisien. Saat ini, Ahok bilang, Pertamina memiliki 6 kilang.

ADVERTISEMENT

Di laman Pertamina tertulis, saat ini perusahaan memiliki lima kilang yakni Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju dan satu kilang kecil di Sorong dengan total produksi BBM sekitar 680 ribu barel per hari. Meski begitu, Ahok tidak menyebut kilang mana yang akan ditutup.

"Mungkin beberapa akan ditutup karena sangat tidak efisien. Itulah mengapa kita membutuhkan beberapa kilang baru khususnya Tuban dan Balongan yang otomatis memproduksi petrokimia," katanya dalam 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Rabu (2/12/2020).

7. Proyek janggal LNG

Ahok mengendus hal yang tidak beres dalam kontrak jual beli gas alam cair (LNG) yang dilakukan perusahaan. Pertamina memiliki dua kontrak jual beli LNG yang diduga bermasalah. Salah satunya perjanjian dengan dengan Anadarko Petroleum Corporation pada Februari 2019.

Ahok mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan audit internal untuk perjanjian jual beli LNG Pertamina yang bermasalah itu. Dirinya juga mengakui akan dua kontrak perjanjian jual beli LNG yang tengah diaudit. Namun dirinya enggan menjelaskan secara rinci.

"Kami sedang nunggu hasil internal audit," ungkapnya dikutip dari CNBC dalam wawancara 12 Januari 2021.

8. Pertanyakan Kilang Balongan bocor

Ahok mempertanyakan kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang diyakini karena kebocoran tangki. Tapi dirinya belum mendapatkan jawaban kenapa tangki tersebut bisa bocor dan menyebabkan kebakaran.

"Yang belum terjawab kenapa bocor pengamanan terlambat," kata Ahok dikutip dari CNNIndonesia.com dalam wawancara 2 April 2021.

9. Masyarakat tinggalkan BBM premium

Ahok pun mengajak masyarakat untuk meninggalkan Premium. Dia mengatakan, sebagai gantinya, masyarakat bisa memilih jenis Pertalite atau Pertamax yang memiliki kualitas lebih bagus. Apalagi kendaraan sekarang ini didesain untuk jenis bahan bakar bukan premium.

"Itu kita baru bikin program langit biru, untuk mengajak masyarakat mendidik supaya meninggalkan premium," kata Ahok kepada wartawan ditemui di rumah dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Loji Gandrung, Rabu malam (7/4/2021).


(toy/fdl)

Hide Ads