Menteri BUMN, Erick Thohir meresmikan pertashop Pertamina di pondok pesantren Nurul Qur'an di Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kebupaten Cilacap. Pihaknya bersama BPH Migas, Pertamina dan pemerintah daerah rencananya akan membangun pertashop untuk 1000 pesantren.
"Dari program 10 ribu yang direncanakan Pertamina untuk pertashop tahun ini, kita coba alokasikan 1000 untuk pesantren," kata Erick kepada wartawan, Minggu (11/4/2021).
Dengan adanya pertashop ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya di pesantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dimana 1000 untuk pesantren ini supaya pesantren ini bisa mandiri, ekonomi umat bisa kuat, pondasi kebangsaan kita bisa berkelanjutan dan tentunya kami juga nanti secara bersama sama akan juga melihat potensi para pengusaha daerah disini. Seperti yang saya saksikan Minggu kemarin, ada pengusaha daerah yang bisa membantu menjaga dari pada ekonomi masyarakat sekitarnya," ujarnya.
Baca juga: 126 Pertashop Tersebar di Jawa Barat |
Dia mengatakan jika dengan adanya pertashop yang didirikan di pesantren ini juga dapat meningkatkan pemerataan ekonomi. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti saat ini, dimana selain pemerataan ekonomi, pihaknya juga berupaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Maka dari itu, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian BUMN, BPH Migas, dan pemerintah daerah coba mensinergikan kedua program tersebut.
"Saya sudah melihat dua pertashop, hari ini dan sebelumnya di tempat lain, dan ini sangat menguntungkan untuk kedua belah pihak bekerjasama, apakah pihak dari pesantren ataupun pihak pengusaha daerah," ujarnya.
"Kenapa menguntungkan, karena Pertamina sudah mempunyai kekuatan suplai dan hulunya. Ini yang bisa membuat juga pesantren dan tentunya pengusaha daerah bisa mendapatkan untung dan bisa berkompetisi secara terbuka," lanjut dia.
Sementara menurut Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan jika di Indonesia saat ini terdapat 27.722 pesantren. Maka dari itu dengan pembangunan pertashop di pesantren dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Total pesantren yang ada di Indonesia ada 27.722 ini potensi umat, potensi rakyat untuk kebangsaan kita membuat ekonomi kerakyatan. Jadi kami akan sinergi dengan Pertamina, Pemda dan pesantren untuk mewujudkan mini SPBU seperti pertashop," tuturnya.
Sesuai amanah undang-undang migas, lanjut dia pemerintah wajib menjamin ketersediaan distribusi dan kelancaran BBM diseluruh NKRI.
"Terkait pencipta lapangan kerja dan pemerataan, pertashop ini menjadi salah satu upaya BPH migas meminta kepada Pertamina dan badan usaha lainnya untuk membangun mini SPBU," jelasnya.
Sedangkan menurut Dirut Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan jika program pertashop memang sudah direncanakan. Dia merencanakan sekitar 10.000 pertashop untuk tahun 2021.
"Program pertashop ini memang kita rencanakan, minimal ada 1 outlet di setiap desa, sehingga untuk tahun ini kita rencanakan 10 ribu. Tentunya ini sesuai dengan tanggung jawab Kementrian BUMN sebagai roda penggerak perekonomian masyarakat khususnya di daerah. Alhamdulillah sudah kerja sama dengan pesantren untuk meningkatkan ekonomi pesantren,"ucapnya.
Dengan pembangunan pertashop berjenis Pertamax dengan harga yang sama seperti di SPBU pada umumnya. Penggunaan Pertamax juga ramah lingkungan karena lebih bersih.
"Ini akan membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM Pertamax yang ramah lingkungan dan juga dengan harga yang sama di SPBU. Jadi kita harapkan nanti para pengusaha daerah bisa ikut berpartisipasi," ujarnya.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan jika Pertashop adalah bagian dari Pertamina sebagai penyalur non subsidi yang jauh dari jangkauan SPBU. Hal ini sangat membantu sekali bagi masyarakat yang jauh dari SPBU.
"Ini sangat membantu sekali. Karena kalau yang jauh jauh ini mau ke SPBU saja 1-2 liter, tapi ini sudah meringankan, sudah membantu. Yang penting lagi yaitu harganya sama dengan yang di SPBU," jelasnya.
(ega/ega)