Kilang Minyak Arab Saudi Jadi Target Serangan Drone Lagi

Kilang Minyak Arab Saudi Jadi Target Serangan Drone Lagi

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 14 Apr 2021 03:30 WIB
Smoke is seen following a fire at an Aramco factory in Abqaiq, Saudi Arabia, September 14, 2019 in this picture obtained from social media. VIDEOS OBTAINED BY REUTERS/via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.
Foto: VIDEOS OBTAINED BY REUTERS/via REUTERS
Jakarta -

Kilang minyak Arab Saudi kembali menjadi target serangan menggunakan drone. Kali ini ada 17 drone dan 2 rudal balistik yang ditembakkan oleh Gerakan Pemberontakan Houthi di Yaman.

Pihak Houthi telah mengakui hal itu dalam sebuah pernyataan Senin kemarin (12/4). Mereka melakukan serangan ke Arab Saudi, termasuk fasilitas utama milik Saudi Aramco di Jubail dan Jeddah.

Melansir Reuters, Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan di Twitter, serangan itu di antaranya meluncurkan 10 drone Samad-3 yang ditembakkan ke kilang di kota Jeddah Laut Merah dan Jubail di Provinsi Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada konfirmasi langsung dari Saudi. Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara ketika dihubungi oleh Reuters mengatakan bahwa mereka akan menanggapi secepatnya.

Kilang Aramco di Jeddah telah dinonaktifkan pada tahun 2017 tetapi memiliki pabrik distribusi produk minyak di sana yang sebelumnya telah menjadi tager oleh Houthi.

ADVERTISEMENT

Sarea mengatakan pada hari Senin gerakan itu juga menargetkan situs-situs militer di kota-kota selatan Saudi Khamis Mushait dan Jazan.

Koalisi pimpinan Saudi yang ikut campur dalam perang Yaman pada 2015 melawan Houthi mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka telah mencegat dan menghancurkan enam drone bersenjata Houthi.

Sebelumnya kilang minyak Arab Saudi juga pernah menjadi target penyerangan. Baca di halaman berikutnya.

Lihat Video: Arab Saudi Tawarkan Perdamaian ke Houthi

[Gambas:Video 20detik]



Ladang minyak milik Saudi Aramco di Arab Saudi mendapat serangan dari pesawat tak berawak pada 14 September 2019 lalu. Pemberontak Houthi Yaman mengaku jadi dalang di balik serangan yang melibatkan 10 unit pesawat tanpa awak atau drone tersebut.

Mengutip Reuters, Ada dua titik lokasi yang menjadi target serangan tersebut. Pertama adalah Fasilitas Khurais yang merupakan ladang minyak utama milik Saudi Aramco.

Sementara titik serangan lainnya adalah Fasilitas Abqaiq yang merupakan lokasi pabrik pengolahan minyak terbesar milik Saudi Aramco.

Adapun imbas serangan tersebut memaksa Kerajaan Arab Saudi memangkas produksi minyaknya hingga 5,7 juta barel per hari atau mencapai 50% dari total produksi harian.

"Abqaiq mungkin merupakan fasilitas paling kritis di dunia untuk pasokan minyak," kata Jason Bordoff, yang menjalankan Pusat Kebijakan Energi Global di Universitas Columbia dan bertugas di Dewan Keamanan Nasional AS selama masa kepresidenan Barack Obama.

Serangan kali ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan rudal dan drone Houthi di kota-kota Saudi yang sebagian besar telah dicegat, tetapi baru-baru ini mencapai sasaran, termasuk ladang minyak Shaybah bulan lalu dan stasiun pompa minyak pada bulan Mei. Kedua serangan itu menyebabkan kebakaran tetapi tidak mengganggu produksi.


Hide Ads