Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PLN membentuk Tim Posko Nasional Subsektor Ketenagalistrikan. Tim tersebut bertugas menjaga kepastian pasokan listrik di seluruh Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad menyampaikan Posko Nasional Subsektor Ketenagalistrikan bertugas memantau dan melaporkan kondisi kelistrikan nasional kepada Menteri ESDM. Selain memantau kondisi kelistrikan nasional PT PLN (Persero), tim tersebut juga memantau beberapa wilayah usaha penyediaan tenaga listrik di luar PT PLN (Persero).
Munir mengatakan Posko Idul Fitri subsektor ketenagalistrikan ini diselenggarakan secara virtual pada H-7 hingga H+7, mulai Kamis (6/5) hingga Jumat (21/5) . Ia menambahkan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM melalui Inspektur Ketenagalistrikan siap mengantisipasi kejadian khusus selama periode Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 3 Fakta Terkini Kelanjutan Proyek 35.000 MW |
"Apabila terdapat kejadian khusus, Inspektur Ketenagalistrikan siap turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan PT PLN (Persero)," kata Munir dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi petugas posko Idul Fitri, Selasa (4/5), Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar meminta PLN dapat mengantisipasi faktor gangguan alam sehingga pelaksanaan Idul Fitri dapat berjalan dengan baik.
"Kondisi alam ini harus kita antisipasi sehingga nanti tidak hanya kita yang berada di tengah kota dengan sistem kelistrikan yang baik yang bisa menikmati hari raya. Teman-teman kita yang di daerah terpencil harus tetap kita perhatikan, sehingga semuanya berjalan lancar," cetus Wanhar.
Sementara itu, sampai dengan H-7 Idul Fitri 1442 Hijriah, Kamis (6/5) pasokan listrik nasional dilaporkan dalam kondisi aman. Tim Posko Nasional Ketenagalistrikan melaporkan pada periode beban puncak malam hari di hari Rabu (5/5) keseluruhan sistem kelistrikan dilaporkan dalam kondisi aman. Secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 42.921,12 MW dan beban puncak sebesar 36.709,42 MW, sehingga kapasitas cadangan daya nasional sebesar 6.211,70 MW, atau sebesar 16,92%.
(akn/hns)