PT PLN (Persero) mencatatkan laba bersih Rp 5,2 triliun per April 2021, naik 137,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang rugi Rp 13,9 triliun.
"Sampai dengan April tahun 2021, perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun, naik sebesar 137,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020," kata Dirut PLN Zulkifli Zaini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (25/5/2021).
Lebih lanjut dia jelaskan, total aset per 30 April 2021 (unaudited) sebesar Rp 1.599,5 triliun, naik 0,7% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 ( audited).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan piutang usaha dan pajak dibayar dimuka," sebutnya.
Baca juga: Utang PLN Tembus Rp 649 T di 2020 |
Lalu, total liabilitas per 30 April 2021 sebesar Rp 655,7 triliun naik sebesar 1% dibandingkan posisi akhir tahun 2020 (audited) karena adanya kenaikan utang usaha.
"Selain itu EBITDA juga naik 16% dibandingkan tahun lalu year on year karena peningkatan laba usaha sebesar Rp 34,2 triliun," lanjut Zulkifli.
Sementara utang per April 2021 sebesar Rp 448,6 triliun atau turun 0,8% dibandingkan dengan saldo 31 Desember 2020. Itu karena pembayaran yang dilakukan PLN terhadap pinjaman lebih besar daripada penarikan pinjaman baru.
PLN juga baru saja mengumumkan laporan keuangan sepanjang 2020. PLN membukukan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun pada tahun lalu. Posisi ini naik Rp 1,6 triliun dibandingkan perolehan laba bersih 2019 sebesar Rp 4,3 triliun.
(toy/ara)