T Pertamina (Persero) melaporkan kinerja keuangan tahun 2020 berada dalam tren positif. Perusahaan energi plat merah tersebut mencetak laba bersih konsolidasian (audited) sebesar US$ 1,05 miliar atau sekitar Rp 14,9 triliun (kurs Rp 14.252 pada Senin (14/6/2021).
Kinerja keuangan positif tersebut juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar US$ 7,6 Miliar dengan EBITDA Margin 18,3%. Kinerja 2020 Pertamina tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham yang disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja, sesuai dengan arahan Menteri BUMN. Pertamina, urai Fajriyah, melakukan transformasi, optimasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten di seluruh lini perusahaan sehingga pendapatan konsolidasian di akhir 2020 dapat mencapai US$ 41,47 miliar.
Fajriyah menjelaskan tanggal 25 Mei 2021 lalu, Pertamina telah menerima Laporan Auditor Independen 2020 yang disampaikan akuntan publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material. Laporan tersebut juga telah diperiksa oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia.
Fajriyah menuturkan kinerja keuangan positif yang ditorehkan Pertamina pada tahun 2020 akan menjadi acuan bagi seluruh jajaran manajemen perusahaan, baik di holding maupun sub holding dalam menetapkan dan menjalankan program kerja di tahun 2021.
"Pandemi COVID-19 belum usai, kinerja keuangan dan operasional 2020 menjadi positive driver untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan energi global di masa depan dengan nilai perusahaan mencapai US$ 100 miliar," papar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Sementara itu, Dewan Komisaris Pertamina yang diwakili Condro Kirono menyampaikan apresiasi kepada Pertamina atas capaian laba tahun buku 2020.
"Patut diapresiasi mengingat tahun 2020 bukan tahun yang mudah, tapi Pertamina bisa mencapai laba bersih konsolidasian US$ 1,05 milyar atau 250% di atas target RKAP revisi 2020, yaitu US$ 419,8 juta," terang Condro.
(mul/hns)