Baru-baru ini, Komisaris Utama Pertamina Basuki T Purnama atau beken disapa Ahok membeberkan penghapusan fasilitas kartu kredit bagi manajer, direksi dan komisaris Pertamina. Meski telah menjadi kesepakatan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), langkah ini pun menuai pro dan kontra.
Merespons hal ini, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade pun mengusulkan Ahok untuk mengikuti pelatihan komisaris BUMN yang digelar Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut Andre, sikap tersebut membuktikan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta ini perlu pelatihan.
"Saya mengusulkan agar Ahok mengikuti pelatihan komisaris BUMN yang diadakan oleh pak menteri," tutur Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPD Gerindra Sumbar ini juga mengatakan indikasi Ahok perlu pelatihan lantaran munculnya kegaduhan terkait kebijakan tersebut. Pasalnya, Andre menyebut setiap persoalan dalam perusahaan seharusnya diselesaikan melalui mekanisme internal.
"Sudah menjadi kewajaran bahwa setiap persoalan itu seharusnya diselesaikan secara internal. Alternatif lain, jika ada masalah, dia kan perwakilan pemerintah di Pertamina, maka bisa menyatakan temuannya baik-baik ke pemerintah untuk diselesaikan," jelas Andre.
"Jadi penyelesaian yang dikedepankan adalah penyelesaian internal. Bukan langsung berbicara di publik sehingga menimbulkan kegaduhan," imbuhnya.
Sebagai mitra Pertamina di DPR, Andre mengatakan dirinya juga mendapatkan informasi bahwa limit kartu kredit Ahok tidak mencapai miliaran rupiah.
"Saya mendapatkan informasi bahwa limit kartu kredit yang dimiliki Ahok itu Rp 75 juta. Ratusan juta saja tidak apalagi miliaran. Jadi informasi limit sampai Rp 30 miliar itu, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, itu tidak benar," pungkas Andre.
(akn/hns)