Pertamina Power Indonesia Cetak Laba Bersih US$ 14 Juta di 2020

Pertamina Power Indonesia Cetak Laba Bersih US$ 14 Juta di 2020

Khoirul Anam - detikFinance
Jumat, 18 Jun 2021 20:52 WIB
Pertamina Power Indonesia
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina Power Indonesia (PPI) atau dikenal dengan Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE) membukukan laba bersih positif pada tahun 2020 sebesar US$ 14 Juta. Capaian tersebut lebih tinggi 9% dibandingkan laba bersih pada 2019.

"Tahun 2020 adalah tahun yang sangat menantang hampir bagi semua industri, di mana ekonomi secara global mengalami kelesuan akibat pandemi COVID-19. Namun patut disyukuri bahwa PNRE mampu membukukan laba bersih positif, bahkan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ini semua tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran perwira PNRE," ungkap Chief Executive Officer PNRE, Dannif Danusaputro, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Diketahui, kinerja finansial dan operasional PPI stand alone secara umum positif. Pada kinerja finansial, pendapatan usaha yang dibukukan sebesar US$ 2,1 juta atau meningkat 371% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun peningkatan dikontribusikan dari operasional Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Kwala Sawit dan Pagar Merbau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dannif menyebut capaian positif juga ditunjukkan oleh kinerja operasional pada 2020, di mana PNRE berhasil meningkatkan produksi listrik hingga 695% dibanding tahun sebelumnya. Kapasitas terpasang pembangkit listrik juga bertambah sebesar 8,02 MW yang dikontribusikan dari PLTBg Sei Mangkei, PLTBg Pagar Merbau, PLTS Dumai, PLTS Cilacap, serta PLTS SPBU Pertamina.

Kinerja operasi yang positif tersebut, lanjut Dannif, juga didukung dengan kinerja Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) yang cemerlang. Pada tahun 2020, PNRE mencatatkan total 24.693.135 jam kerja aman tanpa kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Di bisnis energi yang berisiko tinggi, capaian kinerja HSSE tersebut wajib diapresiasi. PNRE berkomitmen tinggi untuk mewujudkan zero accident dalam operasionalnya," tutur Dannif.

Sebagai informasi, pada Juni 2020 PPI diberi amanah untuk menjadi sub-holding Pertamina di bidang PNRE dengan visi memimpin transisi energi di Indonesia melalui inovasi energi bersih. Termasuk dalam sub-holding ini, yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan Jawa Satu Power (JSP).

Selain itu, PNRE memiliki sejumlah proyek-proyek pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), antara lain PLTBg dan PLTS di sejumlah wilayah di Indonesia. Proyek-proyek EBT yang sudah dioperasikan oleh PNRE, antara lain PLTS Badak 4 MW, Operation & Maintenance (O&M) PLTBg Kwala Sawit dan Pagar Merbau, dan PLTBg Sei Mangkei sebesar 2,4 MW. Sedangkan beberapa proyek yang tengah berjalan, antara lain PLTGU Jawa-1 dengan kapasitas 1.760 MW, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,3 MW, PLTS RU II Dumai dengan kapasitas 2 MW, dan PLTS Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MW yang bertujuan untuk memasok kelistrikan bagi tenant yang berada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Dannif menjelaskan dalam mendukung Bauran Energi Nasional 23% pada tahun 2025, PNRE berkomitmen menjadi mitra pemerintah. Di samping itu, PNRE terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen sama untuk berinovasi melalui energi bersih.

"PNRE memiliki komitmen penuh untuk mendukung pencapaian target pemerintah Bauran Energi Nasional 23% pada tahun 2025. Dan kami yakin mampu menjadi pemimpin untuk mendorong proses transisi menuju energi bersih di Indonesia," tutup Dannif.

(akn/hns)

Hide Ads