Konversi BBM ke LPG Bantu Tekan Biaya Operasional Petani & Nelayan

Yudistira Imandiar - detikFinance
Jumat, 09 Jul 2021 17:54 WIB
Foto: Pertamina
Jakarta -

Nelayan mengaku diuntungkan dengan adanya program konversi BBM ke LPG yang dijalankan Pertamina. Biaya penggunaan LPG dirasa lebih murah ketimbang BBM.

Sebelum adanya program Konversi BBM ke LPG, Amir Fauzi, seorang nelayan di Kampung Cisumur, Gandrungmangu, Cilacap harus membeli 5-6 liter BBM untuk melaut sejauh kurang lebih 6 Km dari bibir pantai. Setiap harinya, ia mengeluarkan sekitar Rp 50-60 ribu.

Pada Juni 2021, ayah dua anak ini mendapatkan bantuan LPG 3 Kg bersubsidi dan mesin konverter kit. Dengan mesin tersebut, Amir menggunakan LPG dengan harga eceran Rp 20 - Rp 22 ribu per tabung untuk kapalnya. Ia mengaku konversi ke LPG membuat biaya operasional melaut jauh lebih hemat, hanya sepertiga dari biasanya.

"Beli satu tabung LPG juga tidak habis sekali melaut, pas pulang ada gasnya masih ada. Jadi benar-benar irit, lebih hemat," ungkap Amir dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7/2021).

Menurut Amir, Tak hanya hemat, dengan LPG dan mesin bantuan yang ia terima kecepatan perahunya pun menjadi stabil. Ia mengatakan mesin tersebut cukup bisa diandalkan ketika terjadi hujan di tengah perjalanan, sehingga ia tidak was-was melaut meskipun sedang musim hujan.

Program konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani tetap dijalankan Pertamina selama pandemi COVID-19. Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan pada tahun 2021, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading akan menyiapkan 56 ribu paket Konversi LPG untuk nelayan dan petani.

"Pertamina dan seluruh anak usaha akan selalu siap menjalankan penugasan pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pada program konversi BBM ke LPG," ujar Fajriyah.

Ia menjelaskan penugasan pekerjaan konversi BBM ke LPG pada 2021 tersebut telah ditandatangani PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Program Konversi BBM ke LPG tersebut memberikan sebanyak 28 ribu paket Konversi LPG kepada nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dan 28 ribu paket LPG Konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

Di tahun 2020 saat pandemi mulai melanda dunia, Pertamina menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25 ribu nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10 ribu petani di 24 kota/kabupaten.

"Ini sudah memasuki tahun keenam Pertamina menjalankan penugasan konversi BBM ke LPG, sebagai subholding Pertamina kami berkomitmen penuh menuntaskan program tersebut dan optimis berjalan sesuai rencana," kata Fajriyah



Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"

(ega/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork