Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata akan menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara. Proyek yang ditargetkan beroperasi November 2022 nanti ini memiliki kapasitas 145 MWac.
Proyek ini pun bakal memberikan kontribusi pada pembangkit energi baru terbarukan. Seberapa besar?
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, hingga semester I 2021 total kapasitas pembangkit yang beroperasi 63 giga watt (GW) dengan porsi energi baru terbarukan sebanyak 7,9 GW. Dia bilang, bauran energi baru terbarukan adalah 13%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli mengatakan, PLTS Terapung Cirata ini akan berkontribusi sebanyak 0,2% pada energi baru terbarukan.
"Tentunya project PLTS Terapung Cirata ini akan memberikan kontribusi EBT dalam hal ini sekitar 0,2%," katanya dalam konferensi pers, Selasa (3/8/2021).
Zulkifli mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah mencapai bauran energi baru terbarukan sebesar 23% di tahun 2025. PLN pun ke depan akan terus mengembangkan pembangkit energi terbarukan seperti hidro, panas bumi dan lainnya.
"Kami juga berharap PLTS Terapung Cirata ini akan menjadi pemicu dalam pengembangan EBT khususnya PLTS dengan tarif yang semakin kompetitif," katanya.
(acd/fdl)