Pertamina International Shipping (PIS) membuat inovasi automasi sistem monitoring kapal tanker melalui Enhanced Daily Tanker Position (EDTP) 2.0. Aplikasi EDTP ini digunakan untuk memonitor seluruh armada baik di dalam maupun di luar negeri yang dapat diakses dari Pertamina Integrated Command Center (PICC).
Direktur Operasi PIS Arief Kurnia Risdianto mengatakan Saat ini PIS mengoperasikan kapal-kapal pengangkutan BBM, Crude Oil, LPG dan Petrokimia dengan kemampuan distribusi sebesar 119 juta Kiloliter di dalam negeri dan 26 juta kiloliter di luar negeri. Oleh sebab itu, PIS perlu melakukan langkah langkah efektif dan efisien di sektor operasional dengan menciptakan inovasi digital.
Program EDTP, kata dia, telah dikembangkan ke tahap lebih lanjut yaitu versi otomatis dan terdigitalisasi. Monitoring yang sebelumnya dilakukan secara manual melalui komunikasi antara programmer kapal dengan awak kapal menggunakan fitur sederhana web based serta tidak dapat mendeteksi fraud kini sudah diganti dengan sistem pemantauan otomatis.
"PIS harus terus berinovasi dan tidak boleh berpuas diri dengan program EDTP 1.0 (versi sebelumnya), terus dikembangkan mengingat kondisi pandemic ini menuntut PIS untuk dapat mengoptimalkan pendapatan dari setiap aspek kegiatan operasional. Pada versi terbaru atau program EDTP 2.0., Aplikasi telah dilengkapi dengan algoritma untuk mendeteksi kecepatan kapal, aktivitas shipment kapal, potensi keterlambatan kapal penyebab depot kritis, cuaca dan gelombang yang terkoneksi dengan BMKG, dan dapat diakses secara real time melalui system berbasis web atau aplikasi telepon genggam," terang Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).
Direktur Utama PIS Erry Widiastono menambahkan EDTP 2.0 memberikan optimalisasi jumlah penggunaan kapal yang diikuti dengan efisiensi integrated port time (17% lebih rendah dibandingkan perusahaan yang lain). Optimalisasi penggunaan jumlah kapal, sebut Arief, dapat menekan biaya operasional tanpa harus menaikkan biaya jasa perusahaan di tengah kenaikan harga minyak, sehingga tidak membebani masyarakat Indonesia dan menghemat biaya pengangkutan sebesar sampai dengan US$ 84 Juta.
"Selain hasil nyata yang dapat dihitung secara operasional, Program EDTP 2.0. GO DIGITAL yang dikembangkan oleh PIS juga mendukung program sustainability (GO GREEN) dengan penerapan dekarbonisasi dimana terjadi penurunan konsumsi bunker yang berimbas pada penurunan emisi bahan bakar sehingga perusahaan turut berpartisipasi mengurangi dampak lingkungan dan penerapan ESG (Environmental, Social and Good Governance), Inovasi ini juga menjadi kebanggaan kami karena telah mendapatkan Penghargaan di ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2021," papar Erry.
(mul/hns)