'Putra Petir' Buka-bukaan Kisah Pahit Proyek Mobil Listrik

'Putra Petir' Buka-bukaan Kisah Pahit Proyek Mobil Listrik

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 17 Sep 2021 22:20 WIB
Baterai mobil listrik buatan Dasep Ahmadi
Ricky Elson/Foto: Ridwan Arifin

Lantaran waktunya sangat singkat maka mau nggak mau Dasep tidak bisa memilih untuk membuat dari nol. Akhirnya dia menggunakan karoseri mobil yang sudah ada, dan pada waktu itu memilih menggunakan Alphard karena akan dibawa ke KTT APEC, dan menggunakan karoseri bus listrik 3/4 buatan Hino.

"Tentu saja karena ini prototipe itu sah-sah saja, saya rasa tidak masalah, ini kan konversi ya. Pak Dasep bukan akan jualan mobil. Tapi menyediakan prototipe kendaraan listrik yang akan digunakan ke KTT APEC," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat waktu yang tidak banyak, dan beberapa suku cadang belum bisa dibuat di dalam negeri akhirnya menggunakan komponen pabrikan. Timnya maupun tim Dasep tidak mau mengambil risiko meskipun hanya membuat prototipe sehingga menggunakan beberapa komponen pabrikan.

Waktu pun berlalu Ricky Elson dan tim akhirnya bisa menyelesaikan 5 mobil untuk kemudian dibawa ke KTT APEC. Namun permasalahan terjadi di tim Dasep yang tidak bisa menyelesaikan target 16 mobil untuk dibawa ke KTT APEC.

ADVERTISEMENT

"Lalu inilah yang menjadi permasalahan hingga ke tahun 2014 pun ternyata mobil ini juga tidak bisa diselesaikan dan ini menjadi temuan," paparnya.

Pada waktu itu perjanjian yang dibuat oleh Dasep bukankah pengembangan kendaraan listrik tapi pengadaan kendaraan listrik untuk KTT APEC. Lantaran judulnya pengadaan maka ada celah hukum, dan celah hukum itulah yang pada gilirannya membuat Dasep terjerat kasus.

"Namun karena perjanjian Pak Dasep dengan BUMN pada waktu itu adalah pengadaan maka seperti biasa ini juga satu hal yang masih menyedihkan di Indonesia ini, setiap pergantian kekuasaan itu selalu ada, tidak hanya di lingkungan yang besar, di lingkungan yang kecil ada sebuah misi balas dendam. Saya menangkapnya seperti itu sehingga kesannya bukan untuk memperbaiki kesalahan tapi bagaimana menjerat kesalahan sehingga akhirnya Pak Dasep terjerat," tuturnya.

Bersambung lagi ke halaman berikutnya. Langsung klik


Hide Ads