Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan Haris Azhar dari Lokataru dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke polisi. Luhut melaporkan kasus pencemaran nama baik terkait pernyataan yang menyebut namanya ikut 'bermain' bisnis tambang di Papua.
Pernyataan itu muncul dalam channel YouTube Haris Azhar yang berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya! Jendral BIN Juga Ada!!NgeHAMtam'.
Haris dan Fatia membahas soal perusahaan bernama PT Tobacom Del Mandiri. Perusahaan ini disebut sebagai anak usaha Toba Sejahtra Group, perusahaan yang dibesut Luhut. Tobacom disebut sebagai perusahaan yang bermain bisnis tambang di Papua.
"PT Tobacom Del Mandiri ini direkturnya adalah purnawirawan TNI namanya Paulus Prananto. Kita tahu juga bahwa Toba Sejahtra Group ini juga dimiliki sahamnya oleh salah satu pejabat kita, namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), The Lord, Lord Luhut. Jadi Luhut bisa dibilang bermain dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini," kata Fatia dalam video tersebut.
detikcom mencari tahu soal profil perusahaan yang jadi masalah dalam laporan ini, Tobacom Del Mandiri. Namun, setelah ditelusuri di berbagai sumber terbuka tidak ada informasi yang menyebutkan soal perusahaan ini, termasuk sangkut pautnya dengan Luhut.
Informasi perusahaan Tobacom Del Mandiri masih misterius. Laporan terbuka yang mencantumkan informasi soal perusahaan ini hanya laporan dari KontraS yang justru kini dipermasalahkan Luhut.
Meski begitu, Toba Sejahtra Group yang disebut sebagai perusahaan induk dari Tobacom Del Mandiri, memang benar adanya dimiliki Luhut. Toba Sejahtra merupakan perusahaan yang dibesut Luhut bertahun-tahun silam, namun tidak ada keterangan yang jelas berapa banyak porsi saham Luhut dalam perusahaan tersebut.
Perusahaan ini bergerak di bidang energi. Toba Sejahtra memiliki anak usaha yang cukup besar, bahkan kini perusahaan itu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut adalah PT Toba Bara Sejahtra atau kini dikenal dengan PT TBS Energi Utama (Tbk) yang memiliki kode saham TOBA.
Di perusahaan itu, dalam catatan detikcom, Luhut pernah mengakui kalau dia masih memiliki kepemilikan walaupun kecil. Kepemilikannya itu melalui PT Toba Sejahtra yang punya porsi 10% di TBS Energi Utama.
"Saya mempunyai saham di Toba Bara Sejahtra, tapi sekarang saya tinggal 10% di situ [Toba Bara Sejahtra], itu saja," kata Luhut di kantornya dilansir CNN Indonesia, Rabu (27/2/2021).
Lihat juga video 'YLBHI soal Pelaporan Luhut terhadap Haris-Fatia: Ini Ciri Negara Otoriter':