Warga Inggris menyerbu SPBU dan membuat stok bahan bakar minyak (BBM) menipis. Kondisi ini membuat lalu lintas di Inggris masih sepi bahkan setelah kebijakan lockdown untuk penanganan COVID-19 di akhir sejak 2 bulan lalu.
Melansir Reuters, Kamis (30/9/2021), minggu ini kondisi di Inggris begitu kacau. Terjadi perkelahian di SPBU karena orang-orang berebut membeli bensin, bahkan sampai menggunakan botol air bekas.
Pemerintah Inggris sudah berulang kali mengatakan bahwa krisis bensin sudah mereda untuk menenangkan masyarakat. Meskipun mereka tetap mengerahkan tentara untuk mengamankan pengiriman tangki bahan bakar.
Asosiasi Pengecer Bensin / The petrol Retailers Association (PRA) mengatakan berdasarkan laporan anggotanya pada hari Kamis waktu setempat, sekitar 27% pompa SPBU kosong, 21% hanya memiliki satu jenis bahan bakar dan 52% memiliki stok yang cukup untuk bensin dan solar.
"Ini habis lebih cepat dari biasanya karena permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Direktur Eksekutif PRA Gordon Balmer.
"Kami juga terus mendengar contoh lebih lanjut dari staf halaman depan yang mengalami pelecehan verbal dan fisik tingkat tinggi yang sama sekali tidak dapat diterima,: tambahnya
Wartawan Reuters mengunjungi 10 SPBU di London dan sekitarnya pada Kamis, hanya 3 yang buka. Di SPBU itu lusinan pengemudi mengantre untuk membeli bensin.
Akibat kelangkaan Bensin, data Kementerian Perhubungan Inggris menunjukkan lalu lintas kendaraan mengalami penurunan sebesar 6% pada Senin dari minggu sebelumnya ke volume terendah.
Lalu lintas mobil dan kendaraan komersial ringan turun paling banyak. Sedangkan lalu lintas kendaraan barang berat turun 3%.
Kondisi ini diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Inggris. Sekadar informasi pertumbuhan ekonomi Inggris tahun ini diperkirakan sekitar 7%.
(das/hns)