'Putra Petir' Ungkap Kisah Miris Pengembangan Mobil Listrik RI Sejak 2012

'Putra Petir' Ungkap Kisah Miris Pengembangan Mobil Listrik RI Sejak 2012

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Okt 2021 12:54 WIB
Dahlan Iskan dan Ricky Elson
Foto: Dok. Facebook Ricky Elson
Jakarta -

Indonesia sudah mengembangkan kendaraan listrik sejak 2012. Sayangnya sampai sekarang belum ada satupun mesin mobil listrik yang benar-benar dibuat di dalam negeri secara keseluruhan.

Hal itu diungkapkan oleh Ricky Elson, ahli kendaraan listrik yang punya julukan 'Putra Petir'. Dia bilang untuk membentuk industri kendaraan listrik, Indonesia harusnya mengikuti langkah banyak negara dengan mengembangkan satu per satu teknologi dan komponen mesin mobil listrik.

Hal itu sudah dimulai Indonesia di tahun 2012. Mirisnya, sampai sekarang sama sekali belum ada teknologi mobil listrik asli dari Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada akhirnya memang belum ada di Indonesia. Semua teknologi ada di luar, padahal kita memiliki nikel banyak, tembaga banyak, kita masih membeli dari luar," ungkap Ricky Elson dalam webinar Kementerian ESDM, Rabu (13/10/2021).

"Sejak 2012 dicanangkan program ini, mana mesin mobil listrik Indonesia? Nggak ada," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dia bercerita, di pertengahan 2012 mendapatkan tantangan membuat mesin mobil listrik dari presiden saat itu Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Tantangan itu diterimanya dan prototipe mesin mobil listrik pun dibuat bekerja sama dengan PT Pindad.

Namun sampai sekarang dia mengaku tak tahu lagi bagaimana kelanjutan proyek itu, apakah riset yang sudah dilakukan ada yang meneruskan atau tidak.

"Di tahun 2012 itu saya dapat tantangan mesin mobil listrik, saya dapat tantangan dari pak SBY. Anda bikin mesin listrik selama tiga bulan, kami buat lah. Tapi saya nggak tahu lanjutan riset di Pindad ini apakah riset diteruskan atau tidak," ungkap Ricky Elson.

"Apakah riset ini dibagikan dan diteruskan ke universitas yang ada di Indonesia atau tidak, kami tidak tahu," pungkasnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Jokowi: 2-3 Tahun Lagi Mobil Listrik Akan Bermunculan dari RI

[Gambas:Video 20detik]



Dalam catatan detikcom, cerita pengembangan mobil listrik yang dilakukan Ricky Elson memang tak menemui jalan yang mulus. Pengembangan mobil listrik yang dibesutnya terkena masalah hukum dan dikubur dalam-dalam.

Kini, Ricky Elson tetap melakukan pengembangan mobil listrik lewat yayasan Lentera Bumi Nusantara. Nah yang kini jadi masalah adalah, pengembangan mobil listrik memang butuh pendampingan dari pemerintah, apalagi kalau mau cepat. Sementara saat ini untuk riset-riset teknologi macam ini para praktisi kurang mendapatkan pendampingan.

"Yang penting ini adalah mendampingi. Kita sering bicara strategi tapi minim pendampingan ke anak-anak muda kita, ke para praktisi kita, paling dibutuhkan adalah pendampingan," ungkap Ricky Elson.

Sebagai contoh saja, dalam membuat prototipe mesin mobil listrik dibutuhkan alat laser cutting untuk memotong besi menjadi komponen mesin. Sejauh ini alat seperti itu masih langka di pusat-pusat riset, misalnya saja di bengkel-bengkel yang ada di universitas teknik.

"Seharusnya peralatan peralatan macam laser cutting seperti ini ada di pusat pengembangan. Baik di BPPT atau bengkel-bengkel di universitas supaya satu hari bisa bikin 10-20 prototipe," ungkap Ricky Elson.

"Tidak apa-apa seharusnya kita investasi Rp 40-50 miliar buat anak-anak," katanya.


Hide Ads