Tak hanya itu, di beberapa smelter nikel milik investor China di Indonesia ternyata mendatangkan TKA China yang begitu banyak. Bahkan untuk posisi terendah sekalipun, seperti juru masak hingga satpam.
"Sudah itu mereka bebas bawa pekerjanya bukan yang ahli, kalau ahli kita nggak keberatan, tapi kalau bawa tukang kebun, yes tukang kebun, saya datanya ada semua. Insya Allah saya bicara dengan data selalu. Kemudian satpam, lantas juru masak. Ya boleh 1-2 orang juru masak, tapi jangan semua dong," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatannya, perbandingan investasi China dengan tenaga kerja yang dibawanya mencapai 3,4. Artinya setiap US$ 1 juta yang dia tanamkan membawa 3,4 TKA China.
Menurutnya hal itu yang harusnya diwaspadai oleh pemerintah Indonesia saat menerima investasi dari China. Jangan terlalu mudah mengabulkan keinginan China dalam proses negosiasi.
"China itu koefisiennya 3,4. Jadi kasarnya untuk US$ 1 juta yang masuk ke Indonesia dia bawa 3,4 orang. Nah kalau Singapura bahwa 0,1 orang, kan jauh sekali. Terbesar kedua adalah Korea 1,6. Tapi China jauh 3,4," tutupnya.
(das/fdl)