ADB-PLN Kerja Sama Garap Energi Ramah Lingkungan

ADB-PLN Kerja Sama Garap Energi Ramah Lingkungan

Tim detikcom - detikFinance
Selasa, 02 Nov 2021 19:50 WIB
Mulai 16 September 2016, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Unit 5 dan 6 milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), mulai beroperasi.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Lahendong
Jakarta -

. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada COP26 di Glasgow, Skotlandia oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Ramesh Subramaniam.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyaksikan penandatanganan tersebut.

"ADB telah terlibat dalam sektor energi di Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan kami bangga dapat bergabung dengan PLN untuk membantu Indonesia melakukan transisi penting dari energi berat karbon ke energi bersih," kata Wakil Presiden ADB Ahmed M. Saeed, dikutip dari keterangan ADB, Selasa (2/11/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ADB siap bersama mitra kami di Indonesia untuk mendukung transisi menuju energi terbarukan yang juga andal dan terjangkau," sambungnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030, sebagai upaya mencapai emisi nol pada tahun 2060 atau lebih awal.

"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia mendukung transisi negara ke nol bersih, karena ini akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dikutip dari keterangan ADB.

"Kementerian menyambut baik kerja sama BUMN dengan berbagai pemangku kepentingan, yang menandai langkah pertama menuju transisi yang adil dan terjangkau guna mendorong jalur pembangunan yang netral karbon," lanjut Erick.

Bersama dengan Filipina dan Vietnam, Indonesia adalah satu dari tiga negara di Asia Tenggara yang bermitra dengan ADB dalam studi percontohan Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism (ETM). Program ini merupakan upaya pengurangan karbon lewat kerja sama pembiayaan pemerintah & swasta demi menekan penggunaan batu bara pada pembangkit listrik, dan menggantinya dengan sumber energi yang bersih dan terbarukan.

ADB telah menyelesaikan studi pra-kelayakan ke dalam ETM dan sekarang sedang mengerjakan studi kelayakan penuh. ADB juga meningkatkan pendanaan iklim kumulatif 2019-2030 menjadi US$ 100 miliar dan berkomitmen untuk memastikan bahwa setidaknya 75% dari proyeknya akan menangani mitigasi dan adaptasi perubahan iklim pada 2030.


Hide Ads