Jakarta -
Seluruh negara di dunia berkomitmen untuk berupaya menurunkan suhu bumi hingga 1,5 derajat Celcius. Banyak cara yang dilakukan untuk menekan perubahan iklim ini. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo bahkan sudah meneken Peraturan Presiden tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk percepatan pengurangan emisi.
Business Vice President Power Products and Digital Energy Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan mengungkapkan untuk mengatasi perubahan iklim juga perlu dilakukan juga perubahan bangunan. Bangunan adalah landasan dekarbonisasi global yang mengkonsumsi lebih dari 50% listrik, 1/3 energi dan menyumbang 40% emisi karbon global.
Optimalisasi proses operasional dan percepatan pengambilan keputusan berbasis data real-time perlu menjadi standar industri, di samping memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan kesehatan penghuni gedung. Mengingat 90% waktu kita dihabiskan di dalam ruangan, maka bangunan masa depan harus berkelanjutan, sangat efisien, tangguh, dan people centric.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Schneider Electric melalui EcoStruxure for Buildings telah merancang, membangun, dan mengelola bangunan untuk memenuhi keempat tantangan tersebut, dan menciptakan standar baru untuk bangunan masa depan.
Menurut Corporate Knights dunia diyakini bisa mereduksi separuh emisi karbon dioksida pada 2030 dengan roadmap yang terinci dan terukur menuju net zero emission yang dilakukan oleh Schneider Electric Sustainability Research Institute berjudul "The 2030 imperative: A race against time".
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengungkapkan roadmap yang realistis dan tercepat adalah mengombinasikan antara teknologi digital dan elektrifikasi dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk mendekarbonisasi bangunan, transportasi, dan industri - atau dikenal dengan istilah Electricity 4.0.
Dia menjelaskan selama 15 tahun terakhir ini Schneider Electric telah berhasil mengatasi banyak tantangan sustainability, dan mengimplementasikan solusi digital dan listrik terdepan di pabrik.
"Oleh karena itu, kami berada di posisi yang baik untuk menjadi mitra terpercaya dalam membantu pelanggan dan mitra kami melangkah lebih cepat dan lebih jauh dalam rencana aksi iklimnya," jelas dia.
Schneider Electric telah menggelar Innovation Summit Indonesia pada 3-4 November 2021 lalu. Dalam pertemuan ini dibahas langkah-langkah mengatasi tantangan iklim global dan memberikan wawasan kepada pelanggan, mitra, regulator, dan pembuat kebijakan mengenai caracara mengurangi emisi dengan cepat untuk mendekarbonisasi ekonomi dunia pada dekade yang menentukan ini. Peserta juga dapat menyaksikan langsung berbagai inovasi digital Schneider Electric yang mendukung sustainability serta mempelajari lebih lanjut tentang Electricity 4.0 dan Nextgeneration automation.
Pada konferensi tersebut, Schneider Electric juga mengumumkan percepatan bisnis konsultasi sustainability secara global untuk memenuhi meningkatnya permintaan organisasi untuk membantu mereka mencapai kemajuan berarti dalam transisi energi dan tujuan dekarbonisasi mereka.
Ekspansi divisi ini akan menggandakan praktik konsultasi perusahaan yang sudah ada sebelumnya mencakup layanan baru dan solusi digital untuk strategi keberlanjutan, aksi iklim dan manajemen risiko, pelaporan dan materialitas ESG, sirkularitas, dan keterlacakan.
Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Hedi Santoso perlunya perubahan langkah dalam efisiensi dan kelincahan melalui kecerdasan buatan, teknologi digital twin, wawasan manusia yang didukung oleh kecerdasan analitik yang canggih, dan perangkat lunak industri agnostic.
Adapun beberapa inovasi terbaru yang diperkenalkan pada Innovation Summit Indonesia antara lain: Jaringan Listrik Digital yang Tangguh: Rangkaian teknologi bebas gas SF6 dari Schneider untuk jaringan net-zero emission diperkuat dengan diluncurkannya RM AirSeT Ring Main Unit dan Switchgear Modular dan MCSeT Active Medium Voltage Air Insulated Distribution Switchboard.
Perluasan EcoStruxure™️ Automation Expert untuk sektor air bersih dan air limbah yang menyediakan manajemen siklus hidup yang menyeluruh untuk pengelolaan pabrik. Sistem otomasi perangkat lunak pertama di dunia yang mengintegrasikan layanan TI dan OT, untuk meningkatkan keamanan, memperpanjang umur sistem, dan memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan dari waktu ke waktu. Sebagai solusi otomasi universal, EcoStruxure™️ Automation Expert dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan perangkat keras yang ada.