Tenang Bu... DME Pengganti LPG buat Masak Masih Butuh Waktu Panjang

Tenang Bu... DME Pengganti LPG buat Masak Masih Butuh Waktu Panjang

Siti Fatimah - detikFinance
Sabtu, 13 Nov 2021 13:35 WIB
Antrean warga membeli gas elpiji (LPG) 3 kg di Pontianak (Adi Saputro/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Antrean warga membeli gas elpiji (LPG) 3 kg di Pontianak (Adi Saputro/detikcom)

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, rencananya DME akan disalurkan sama seperti LPG dalam bentuk tabung. Dia mengatakan, ada opsi mencampurkan DME dengan LPG, walaupun, menurutnya lebih mudah jika dalam pelaksanaan DME disalurkan terpisah.

"Kalau dalam perencanaan sekarang seperti LPG, didistribusikan dalam tabung. Ada juga memang opsi dicampur, tapi akan lebih simpel dalam pelaksanaannya kalau hanya DME (tidak dicampur)," kata Dadan dikutip dari CNBC Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, kabar mengenai perubahan penggunaan LPG menjadi DME disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menyebutkan, Indonesia telah mendapatkan komitmen investasi sekitar US$ 13-15 miliar atau sekitar Rp 185 sampai Rp 213 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.200).

"Sudah akan jalan (proyek investasi) 2022 Januari itu Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan Air Products dengan pengusaha nasional membangun DME. Air Products melakukan investasi dengan beberapa perusahaan BUMN kita dan swasta nasional untuk melakukan hilirisasi dalam rangka bagaimana mendapatkan pengganti LPG dari batu bara, yaitu DME," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual kemarin, dikutip Jumat (12/11/2021).

ADVERTISEMENT

Perjanjian tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani antara BKPM dan APCI pada pekan lalu, Kamis (04/11/2021) di Dubai, UEA, serta disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Arahan Pak Presiden yang disampaikan dalam visi besarnya salah satu poinnya transformasi ekonomi, kita artikan industrialisasi ciptakan nilai tambah agar batu bara gak hanya kirim-kirim terus," ujar Bahlil.

"Ini yang akan kita lakukan kerna kita tahu impor kita sampai dengan sekarang itu 5,5-6 juta, ini cadangan devisa kita keluar kalau begini terus. Itu tidak kurang dari 55-70 triliun. Maka kita akan perlahan-lahan mengurangi impor LPG kita dan kita gantikan dengan DME," sambungnya.


(hns/hns)

Hide Ads