DME Ganti LPG buat Masak Butuh 'Suntikan' 3 Kementerian Ini

DME Ganti LPG buat Masak Butuh 'Suntikan' 3 Kementerian Ini

Siti Fatimah - detikFinance
Sabtu, 13 Nov 2021 15:36 WIB
PT Pertamina (Persero) menyiapkan tambahan alokasi elpiji 3 Kg pada minggu pertama Ramadan 1440 H.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan hilirisasi industri. Salah satu perubahan yang paling dirasakan oleh masyarakat yaitu nantinya LPG (Liquefied Petroleum Gas) akan diganti menjadi DME (Dimethyl Eher).

Proses penggantian LPG ke DME ini disebutkan membutuhkan waktu yang panjang. Dimana batubara rendah kalori akan diolah melalui proses gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Eher (DME).

Sejauh ini, kabar terbaru mengenai proses tersebut baru sampai pada tahap komitmen investasi yang sudah dikantongi pemerintah melalui kerja sama antara BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan APCI (Air Products and Chemicals Inc) di Dubai, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan itu, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemantauan untuk mendapatkan suplai DME.

"Saat ini Pertamina dalam proses penjajakan untuk mendapatkan suplai DME. Dan tentu diperlukan waktu yang cukup panjang untuk pembangunan processing plant gasifikasi batubara serta persiapan sarana dan fasilitas pendukung distribusi DME," kata dia saat dihubungi detikcom, Sabtu (13/11/2021).

Butuh dukungan 3 kementerian untuk mewujudkan DME gantikan LPG untuk memasak. Apa saja? Langsung klik halaman berikutnya.

Agar DME ini dapat diimplementasikan, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama tiga kementerian yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian BUMN serta Kementerian Keuangan.

"Pertamina pun terus berkoordinasi dengan stakeholder, khususnya KESDM, KBUMN, Kemenkeu, terkait dengan dukungan regulasi pemerintah yang dibutuhkan untuk implementasi DME," sambungnya.

Adapun mengenai proses perubahan LPG menjadi DME, Pertamina juga akan mengikuti roadmap yang ditetapkan oleh pemerintah dalam penerapan DME sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti LPG.

Sebelumnya, kabar mengenai masuknya investasi penerapan proyek DME ke Indonesia disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadaila. Dia menyebutkan, Indonesia telah mendapatkan komitmen investasi sekitar US$ 13-15 miliar atau sekitar Rp 185 sampai Rp 213 triliun (asumsi kurs dolar Rp 14.200).

"Sudah akan jalan (proyek investasi) 2022 Januari itu Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan Air Products dengan pengusaha nasional membangun DME. Air Products melakukan investasi dengan beberapa perusahaan BUMN kita dan swasta nasional untuk melakukan


Hide Ads