Jokowi Ungkap 3 PR Besar Sebelum RI Say Goodbye ke Batu bara cs

Jokowi Ungkap 3 PR Besar Sebelum RI Say Goodbye ke Batu bara cs

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 23 Nov 2021 14:51 WIB
Presiden Jokowi dalam ratas 22 November 2021.
Foto: Presiden Jokowi dalam ratas 22 November 2021. (screecshot YouTube Setpres)
Jakarta -

Menuju transisi energi baru terbarukan (EBT) dan meninggalkan ketergantungan dengan batu bara, ternyata Indonesia masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR). Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Opening Ceremony Virtual The 10th Indo EBTKE ConEx 2021.

Berikut sejumlah PR yang masih menjadi tantangan RI ke depannya:

1. Dana Investasi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyampaikan PR pertama, mengenai investasi yang ditargetkan untuk pembangunan transisi energi. Menurutnya sampai sekarang belum jelas skenario mengenai dari mana investasi itu datang.

Kemudian, karena teknologi EBT akan lebih mahal dari batu bara jadi belum diketahui siapa yang akan menanggung.

ADVERTISEMENT

"Dijanjikan U$ 100 miliar tetapi keluarnya dari mana belum ketemu. Pertanyaannya skenarionya seperti apa? Misalnya pendanaan datang, investasi datang kan harganya lebih mahal dari batu bara. Siapa yang akan membayar gap-nya ini? Ini belum ketemu. Negara? Nggak mungkin, angkanya berapa ratus triliun. Masyarakat tarif listrik naik? Juga Nggak mungkin" kata Jokowi dalam Live Opening Ceremony Virtual The 10th Indo EBTKE ConEx 2021, Senin (22/11/2021).

2. Skenario Detail Soal Penggunaan SDA

Mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa untuk transisi energi. Menurut Jokowi harus ada keterangan detail bagaimana sumber daya alam (SDA) itu diolah.

"Indonesia sendiri memiliki kekuatan yang sangat besar mengenai renewable energy 418 gigawatt hydropower, geothermal, bio, arus bawah laut, dan lain sebagainya. Potensinya sangat besar. Sungai Kayan, oh gunung geothermal. Saya tahu bisa semuanya, tetapi siapa yang menanggung gap angka yang tadi saya sampaikan," jelasnya.

Untuk itu, Jokowi menugaskan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN untuk membuat skenario tersebut. Jokowi meminta skenarionya yang jelas dari angka hingga kalkulasinya.

Jika detail semuanya jelas, Indonesia bisa dikatakan siap transisi energi. Jokowi pun bisa berani untuk berbicara dalam ajang Presidensi G20 tahun depan.

"Syukur-syukur bisa dirumuskan 'Pak ini dari ini jurusnya bisa diselesaikan.' Kalau sudah ketemu bisa saya sampaikan. Saya tidak mau seperti 2 tahun lalu dan setahun yang lalu. Kalau ada berarti bisa menyelesaikan transisi energi. Kalau nggak ada saya juga tidak bicara, pusing tetapi nggak ada hasilnya," tuturnya.

Lanjutkan membaca -->

3. Mulai Genjot Industri Hijau

Karena RI sudah mulai proses transisi energi dengan berencana membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara, Jokowi pun menyampaikan arahan agar proyek itu segera dibangun.

"Carikan Investor yang bisa masuk ke sana. Kalau sudah masuk, jangan masuk lagi ke grade PLN, bikin grade sendiri, buat industri sendiri. Ada nggak yang masuk masuk, sehingga bulan depan bisa groundbreaking Green Industrial Park di Kalimantan Utara yang energinya hydropower," ucapnya.

Jokowi menyebut, kini sudah banyak investor atau industri yang ingin masuk dalam pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

"Industri yang mau masuk antre ini saya kaget, yang ingin semua produknya dicap green produk dengan nilai harga yang lebih tinggi dari produk-produk dari energi fosil," jelasnya.



Simak Video "Video: Ngerinya Ledakan di Tambang Batu Bara Spanyol Tewaskan 5 Orang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads