Kejar Target, Pertamina Kebut Proyek Energi Baru Terbarukan

ADVERTISEMENT

Kejar Target, Pertamina Kebut Proyek Energi Baru Terbarukan

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Selasa, 23 Nov 2021 20:00 WIB
Energi baru terbarukan.
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menggenjot pelaksanaan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mencapai target ketenagalistrikan nasional. Beberapa proyek yang tengah digencarkan di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Sementara untuk proyek gas bumi, Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan 6 PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Megawatt (MW) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) ; WKP Kamojang, Garut Jawa Barat (235 MW), WKP Lahendong, Tomohon Sulawesi Utara (120 MW), WKP Sibayak, Sinabung Sumatera Utara (12 MW), WKP Ulubelu Gunung Way Panas, Lampung (220 MW), WKP Karaha, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat (30 MW) dan WKP Lumut Balai Muara Enim, Sumatera Selatan (55 MW). Selain itu, Pertamina juga terus menggenjot proyek panas bumi di WKP lainnya, dan ditargetkan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 1.128 Megawatt pada tahun 2026.

"Secara konsisten Pertamina mendukung upaya pemerintah untuk pengembangan geothermal agar dapat memaksimalkan sumber daya panas bumi di Tanah Air serta berkontribusi pada ketenagalistrikan nasional," ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).

Adapun untuk pembangkit yang mengandalkan EBT lainnya, Pertamina telah mengoperasikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi Biogas di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun Sumatera Utara. Dikatakan Fajriyah, PLTBg berkapasitas 2,4 MW tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan energi Biogas dengan PT Perkebunan Nusantara III.

Selama Triwulan III 2021, dia menyebut PLTBg Sei Mangkei sudah menghasilkan listrik sebesar 8 GWh. Dengan produksi listrik sebesar itu, PLTBg tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik industri KEK yang dikelola oleh PTPN III.

Di samping itu, dia mengatakan Pertamina melalui Subholding Power & NRE juga mulai bersiap mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah. Salah satunya di KEK Sei Mangkei yang saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas sebesar 2 MWp.

Fajriyah menuturkan untuk pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga surya, Pertamina juga telah mengoperasikan PLTS Cilacap, di area operasi Refinery Unit Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, PLTS Badak di area PT Badak NGL Bontang (4 MWp) serta PLTS di 99 area operasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan dengan total kapasitas 668 kWp.

"Komitmen Pertamina tidak hanya sampai di sini, di masa depan seluruh wilayah operasi Pertamina menggunakan pembangkit tenaga surya untuk memanfaatkan energi matahari yang melimpah di wilayah khatulistiwa," tuturnya.

Diungkapkannya, dalam rangka mendukung rencana pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Pertamina telah mengoperasikan 5 unit Charging Station yang berlokasi di SPBU Pertamina. Charging station ini dikembangkan oleh Subholding Commercial & Trading Pertamina sebagai bagian dari inovasi untuk kebutuhan energi masa depan yang terintegrasi dalam konsep baru SPBU ramah lingkungan, yakni Green Energy Station (GES) yang telah diresmikan Agustus lalu.

Fajriyah menyebut guna memastikan pemanfaatan Charging Station dapat berjalan dengan baik, pihaknya terus memantau transaksi dan jumlah daya listrik yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai mobil listrik. Menurutnya berdasarkan data sejak Februari hingga Oktober telah tercatat lebih dari 1.500 pengisian mobil listrik dengan total daya mencapai lebih dari 45 ribu kWh.

"Kami bergerak masif untuk EBT, dari hulu hingga hilir demi dapat mewujudkan energi bersih yang diperlukan dalam transisi energi dan mengejar target Pemerintah dalam pengembangan EBT sebesar 23% pada tahun 2025," tandas Fajriyah.

(prf/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT