Net Zero Hub yang digagas oleh Kadin akan mengajak sebanyak-banyaknya sektor swasta untuk mendeklarasikan target pencapaian Net Zero mereka. Tidak hanya berhenti di deklarasi target, Yurizki memastikan Kadin juga akan membantu perusahaan-perusahaan tersebut untuk merancang dan melakukan aksi-aksi mitigasi yang mendukung pencapaian Net Zero.
"Misalnya untuk sektor energi, saya melihat industri energi terbarukan sudah sangat siap untuk membantu. Yang harus kita dorong juga dalam sub-sektor energi adalah industri efisiensi energi yang di negara-negara lain dikenal dengan sebutan Energy Service Company (ESCO)," katanya.
Tidak kalah pentingnya dalam konteks deklarasi Net Zero adalah istilah Net Zero Chain, di mana deklarasi, komitmen dan aksi mitigasi dari suatu perusahaan akan membawa perusahaan-perusahaan dan sektor lain untuk mengikuti dan menyesuaikan proses bisnis mereka ke dalam kerangka Net Zero.
Perusahaan-perusahaan Indonesia yang menjadi bagian dari Global Supply Chain disebutnya akan dipaksa ikut dengan kebijakan perusahaan global yang menjadi konsumennya. Pasalnya, perusahaan global tersebut sudah mendeklarasikan komitmen Net Zeronya sehingga emisi yang dihasilkan oleh perusahaan Indonesia itu menjadi Scope 3 dari perusahaan global, si konsumennya.
"Inilah tantangan dan sekaligus ancaman akibat dari Net Zero Chain, mau tidak mau perusahaan Indonesia harus juga ikut dalam gelombang Komitmen Net Zero Emission ini untuk bertahan dalam perubahan lingkungan bisnis ini", demikian sambung Yusrizki.
(kil/zlf)