Jepang menegaskan akan melepas cadangan minyaknya. Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai tanggapan dari permintaan Amerika Serikat (AS).
Namun Jepang hanya akan menjual cadangan minyaknya sesuai aturan hukum yang berlaku di negaranya, yakni hanya jika ada risiko terjadinya gangguan pasokan dunia.
"Kami telah bekerja dengan Amerika Serikat untuk menstabilkan pasar minyak internasional dan kami telah memutuskan untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam menjual bagian dari cadangan minyak nasional kami dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum cadangan minyak (Jepang) yang ada," kata Kishida dilansir dari Reuters, Kamis (25/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jepang akan melepas beberapa ratus ribu kilo liter minyak dari cadangan nasionalnya. Namun pemerintah Jepang belum bisa menyatakan kapan penjualan cadangan minyaknya dilakukan.
Pejabat Kementerian Perindustrian Jepang mengatakan untuk rinciannya masih dalam penggodokan. Seperti diketahui 1 kiloliter sekitar 6,3 barel minyak.
Sebelumnya surat kabar Nikkei melaporkan bahwa Jepang akan melelang pada akhir tahun sekitar 4,2 juta barel minyak atau sekitar 666.666 kiloliter. Stockpile nasional secara keseluruhan adalah sekitar 490 juta barel.
Kishida mengatakan Jepang akan terus melobi negara-negara penghasil minyak untuk memerangi kenaikan harga yang cukup drastis.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik