Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkap salah satu target menuju nol emisi karbon hingga bebas batu bara di 2060, yakni mempercepat pensiun dini untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang masih menggunakan batu bara.
"Natural retirement dari PLTU walaupun juga ada beberapa PLTU yang on and operated oleh PLN, itu akan ada percepatan pensiun dini dari PLTU itu. Jadi ini bagaimana strateginya baik itu jangka pendek jangka menengah maupun jangka panjang sampai ke karbon Netral di tahun 2060," katanya dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin (13/12/2021).
Rencananya, PLN berencana mengganti PLTU yang saat ini menggunakan batu bara akan dicampur dengan biomassa. Mengenai biomassa sendiri adalah sejenis energi fosil, tapi biomassa ini merupakan senyawa organik yang berasal dari tanaman pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita komit, kemudian kita juga menggunakan biomassa menjadi pembangkit PLTU kita yang masih menggunakan batu bara. Nanti di mana kita campur dengan biomassa di sini kita juga menggunakan energi yang berbasis pada kerakyatan. Karena biomass yang ditanam oleh rakyat di tanah tanah yang masih kering yang kosong tanah ini masih nganggur," jelasnya.
Dalam mempensiunkan PLTU berbasis batu bara, jika untuk PLTU yang tidak dioperasikan langsung oleh PLN maka akan menunggu masa kontrak habis.
"Nah untuk PLTU yang sudah terkontrak dengan PLN untuk jangka panjang kita tunggu saja itu ada yang 2045 sudah selesai, ada yang mulai 2050 sudah selesai, ada yang 2056 sudah selesai. Tetapi pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PLN kita akan melakukan early retirement," ujarnya.
Pensiun dini untuk PLTU milik PLN, salah satu rencananya juga mencari pihak ketiga untuk mengakuisisi PLTU tersebut. Namun, tentu operasional dari PLTU tetap dipangkas hingga 10 tahun.
"Kemudian PLN masih menjadi bagian dari kepemilikan PLTU ini menjadi pihak ketiga dengan adanya low cost fund ini tadinya PLTU harusnya beroperasi 24 tahun, kemungkinan bisa dipercepat menjadi 14 tahun. Artinya ada 10 tahun early retirement," imbuhnya.
(fdl/fdl)