Subholding Upstream Pertamina melalui anak perusahaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meresmikan perluasan digitalisasi operasi hulu migas di Regional 1 Wilayah Sumatera. Peresmian tersebut dihadiri Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama dan dengan Komisaris dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial.
Peresmian tersebut juga menandai terhubungnya pusat digitalisasi (Integrated Optimization Decision Support Center) IODSC di Minas, Riau yang dikelola PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan dengan dua WK Pertamina lainnya di Sumatera Selatan, yakni Jambi Merang dan Prabumulih.
"Saya senang dan mengapresiasi penyelesaian tahap awal perluasan digitalisasi ini yang dikerjakan dengan baik dan cepat. Hal-hal yang sudah berjalan baik di WK Rokan dapat kita transfer ke wilayah hulu migas lainnya yang dikelola Pertamina," Ahok dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara peresmian itu, tampak juga hadir Direktur Pengembangan dan Produksi Subholding Upstream (SHU) Pertamina Taufik Aditiyawarman, Dirut PHR Jaffee A. Suardin, dan jajaran manajemen WK Rokan.
Sebagai tahap awal, perluasan digitalisasi operasi hulu migas Pertamina dimulai dari WK Jambi Merang dan WK Prabumulih yang berhasil diselesaikan hanya dalam tempo dua bulan. Penciptaan nilai dari digitalisasi di kedua WK tersebut diharapkan dapat menurunkan potensi kehilangan produksi minyak/LPO dan menaikkan keandalan fasilitas produksi seoptimal mungkin.
Fasilitas IODSC WK Rokan kini dapat menerima secara real time dan mengolah data kinerja peralatan maupun data sumur di kedua WK migas tersebut. Dari data yang masuk, smart system yang ada di IODSC WK Rokan akan bekerja seperti otomatisasi pabrik (factory automation) dan memberikan rekomendasi tindak lanjut secara cepat dan tepat guna meningkatkan keselamatan, keandalan peralatan, dan efisiensi operasi hulu migas.
Di Jambi Merang, pengumpulan data secara real time dari Sungai Kenawang Gas Plant digunakan untuk pemantauan turbin gas dan kompresor gas. Dari data yang terkumpul dibangun model berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk peringatan dini otomatis jika terdapat anomali.
Sedangkan di Prabumulih, optimisasi operasional sumur dilakukan dengan menerapkan sistem Integrated Exception Management (IEM), sebuah alur kerja otomatis yang dibangun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman para ahli di IODSC sesuai bidangnya yang ditanamkan di dalam IEM.
Sesuai peta jalan (roadmap) yang telah disusun, tahun depan upaya perluasan digitalisasi ini dilanjutkan ke sejumlah WK lainnya di Regional 1 Wilayah Sumatera. Sedangkan perluasan ke regional-regional lainnya di bawah SHU akan dilakukan pada 2023 mendatang.
Perluasan digitalisasi tersebut merupakan wujud upaya Pertamina untuk mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi digital yang tepat guna (fit-for purpose), memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi guna mewujudkan operasi yang efisien.
Berlanjut ke halaman berikutnya.