Harga LPG nonsubsidi resmi naik per kemarin. Kenaikan itu dikeluhkan oleh emak-emak kalangan menengah atas yang menggunakan gas ukuran 5,5kg hingga 12kg di rumah.
Ibu rumah tangga bernama Shinta (50) mengaku pusing dengan kenaikan harga LPG nonsubsidi. Pasalnya, keputusan itu dibarengi dengan harga sejumlah komoditas yang ikut naik seperti minyak goreng, telur, hingga cabai.
"Pusing banget saya, apa-apa naik sekarang," kata Shinta kepada detikcom ditemui di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (26/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shinta mengaku beberapa hari yang lalu membeli LPG 12kg seharga Rp 150 ribu, sedangkan hari ini belanja sudah Rp 155 ribu di tempat yang sama. "Setiap belanja ada aja yang naik. Masih pandemi ini lho, bukan masyarakat bawah aja yang susah, kayak kita menengah begini juga sulit," tuturnya.
Kenaikan LPG nonsubsidi juga dikeluhkan emak-emak lainnya bernama Sari. Saking pusingnya dengan kebutuhan dapur yang semakin banyak naik, dia mengaku akan libur masak saja.
"Kalau benar (LPG nonsubsidi) naik, mau libur masak aja saya, beneran. Mending beli makanan mateng," ujarnya.
Baca juga: Fakta-fakta Harga LPG Nonsubsidi Naik |
Berbeda dengan emak-emak bernama Wati, dirinya mengaku tidak masalah dengan kenaikan LPG nonsubsidi selagi pasokannya ada. Selama ini yang dipermasalahkannya adalah harga naik diikuti dengan stok yang kosong.
"Kalau harga naik tapi barangnya ada nggak apa. Ini sudah naik, barangnya nggak ada, susah, kan bikin repot," tandasnya.
(aid/dna)