Semakin tingginya minat masyarakat untuk menggunakan PLTS atap diakui oleh anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha. Ia mengatakan penggunaan PLTS atap naik secara signifikan dan menjadi tanda bahwa Indonesia mampu melakukan bauran energi 23% di tahun 2025.
Satya menambahkan revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem PLTS Atap Oleh Konsumen PT PLN menyatakan bahwa ketentuan ekspor listrik dari pelanggan PLTS Atap ke PLN menjadi 100 persen, yang pada aturan sebelumnya ditentukan ekspor listrik hanya 65 persen. Menurutnya, hal ini tentu akan semakin mendorong para industri, perkantoran, dan perumahan untuk menggunakan PLTS atap karena mereka bisa menciptakan energi hijau sendiri dan apabila kelebihan energi, maka mereka bisa mengekspor listriknya ke PLTN 100%.
Melihat fenomena ini, Satya mengapresiasi langkah Utomo SolaRUV yang membuka kesempatan kepada masyarakat dan UMKM untuk memiliki PLTS atap dengan menciptakan program mitra Juragan Atap Surya. Hadirnya Mitra Juragan Atap Surya ini diharapkan bisa memberikan edukasi dan proses kemudahan dalam pemasangan PLTS atap. Dengan semakin banyak PLTS atap, maka akan lebih memperbanyak energi hijau dan mengurangi energi fosil serta batubara yang kurang ramah lingkungan.
Gerak cepat pemerintah dalam melihat peningkatan peminat PLTS Atap diaktualisasikan dalam regulasi untuk menjamin kualitas mutu komponen-komponen pendukungnya. Hal ini penting untuk menghindarkan masyarakat dari produk komponen PLTS Atap abal-abal yang beredar di pasaran.
Pemerintah pun telah menerapkan Permen ESDM No. 2 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Kualitas Modul Fotovoltaik Silikon Kristalin. Tanda SNI ini diharapkan meningkatkan kepercayaan diri konsumen ketika menggunakan komponen PLTS Atap karena mendapat jaminan kualitas dan mutu.
Bukan hanya konsumen PLTS Atap saja. Tanda SNI juga memberi angin segar bagi para wirausahawan untuk memanfaatkan peluang usaha PLTS Atap. Managing Director Utomo SolaRUV, Anthony Utomo menegaskan bahwa produk-produk Utomo SolaRUV yang telah ber-SNI, menjadi modal utama mengajak masyarakat bergabung di program kemitraan berupa kepemilikan outlet PLTS Atap.
"Seiring bertambahnya konsumen PLTS Atap, Utomo SolaRUV mengajak masyarakat untuk melihat peluang usaha besar di bidang ini dengan program kemitraan. Program kemitraan ini memungkinkan entrepreneur memiliki outlet PLTS Atap SolaRUV, yaitu Juragan Atap Energi Surya sehingga tidak perlu mengalami learning curve sebagai startup dan didukung akses ke sistem PLTS Atap kelas dunia yang sudah teruji," jelas Anthony yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan dan Regulasi Bidang ESDM KADIN Pusat dalam keterangan tertulis, Selasa (4/12/2022).
Misi ini juga disambut baik oleh Ihsan Fadhlur Rahman, tokoh pengusaha muda bidang energi terbarukan yang juga pengurus HIPMI DKI Jaya di kompartemen Energi, sebagai mitra bisnis Juragan Atap Energi Surya Indonesia. Ia membuka tiga outlet sekaligus pada kuartal pertama 2021 guna memudahkan masyarakat mendapat akses energi bersih yang terjangkau, simple, dan berkualitas. Adapun outlet yang telah dibukanya antara lain Outlet Juragan Atap Energi Surya Tangsel, Jaksel, dan Serpong.
![]() |
"Dengan pengalaman yang teruji di berbagai proyek besar, dukungan tenaga ahli, dan produk PLTS Atap Ber-SNI yang dimiliki, saya sebagai mitra Juragan Atap Energi Surya menilai ini sebagai investasi yang tepat. Masyarakat yang berminat memasang PLTS Atap semakin mudah mendapatkan akses informasi dan sistem solar cell berkualitas melalui adanya outlet-outlet kami tersebut," terang pria lajang yang juga Ketua Panitia Jakarta Energy Forum 2020.
Dalam acara press conference Penandatanganan Kerja Sama Pembukaan Outlet Juragan Atap Energi Surya, di APINDO UKM Hub di Gedung SMESCO pada Jumat, 31 Desember 2021 lalu, Ihsan mengungkap bahwa masing-masing outlet ditargetkan mampu melayani setidaknya permintaan 600 pengguna PLTS Atap sepanjang tahun 2022.
"Jangan lupa, adanya outlet Juragan Atap Energi Surya juga tentu akan membuka lapangan kerja baru karena demand meningkat terus. Ini poin plus sebagai pemilik outlet untuk berkontribusi dalam mendorong transisi energi," imbuhnya.
Sebagai informasi, PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia (UJASI) selaku perusahaan penyedia solusi sistem PLTS Atap nasional dengan merk Utomo SolaRUV merupakan pionir dalam kepemilikan SPPT SNI (Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia) pada komponen panel suryanya untuk Modul Photovoltaik Mono-Kristalin dengan merek dagang LONGi.
Seperti diketahui, LONGi merupakan manufaktur panel PV surya top 3 tier 1 yang memfokuskan diri pada teknologi Monocrystalline. Produk panel surya LONGi yang memiliki kapasitas produksi 15GW per tahun ini cocok digunakan mulai dari residensial, komersial, hingga skala pembangkit listrik terpusat.
Saat ini, pihak Utomo SolaRUV memastikan ketersediaan panel surya ber-SNI untuk kapasitas per modul 455 Wp dan 540 Wp aman dan bisa dijangkau masyarakat. Masyarakat akan terus diedukasi dengan produk Utomo SolaRUV ber-SNI sehingga konsumen PLTS Atap akan semakin meningkat.
SolaRUV menilai gotong royong transisi energi harus dimulai hari ini. Oleh karena itu, masyarakat sebagai aktor penting harus mendapat jaminan kualitas melalui label SNI serta akses energi bersih merata.
PLTS Atap membentuk kemandirian masyarakat karena mengoptimalkan penghematan tagihan listrik berdasarkan kapasitas terpasang. Informasi peluang kemitraan untuk membuka outlet Juragan Atap Energi Surya bisa Anda dapatkan di nomor 0877 3344 0055/ info@solaruv.co.id. Jadilah bagian dari sejarah transisi energi di Indonesia.
(Content Promotion/Utomodeck)