Perlu 20 Juta Ton Batu Bara Biar RI Nggak Gelap Gulita

Perlu 20 Juta Ton Batu Bara Biar RI Nggak Gelap Gulita

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 05 Jan 2022 20:35 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IPP Jawa 7 di Bojonegara, Banten beroperasi mulai Oktober 2019. Begini penampakannya dari udara.
Foto: Dok. PLN
Jakarta -

Pemerintah sudah menetapkan larangan ekspor batu bara. Kebijakan ini diambil demi mengamankan pasokan listrik dalam negeri yang dikawal PT PLN (Persero).

Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo PLN harus memastikan ketersediaan 20 juta metrik ton (MT) batu bara.

"Arahan Bapak Presiden sudah sangat jelas, bahwa tidak akan ada pemadaman dalam skala apapun. Maka untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman, PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022," terang Darmawan dalam keterangan tertulis, Rabu (5/1/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah 20 juta ton itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman. Darmawan menjelaskan PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP usai terbitnya kebijakan strategis Pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.

Sebagai informasi PLN sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.

ADVERTISEMENT

"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap dia.

Tonton video 'Blak-blakan Darmawan Prasodjo: 2026, PLN Haramkan Batu Bara':

[Gambas:Video 20detik]



Di halaman berikutnya tentang solusi untuk mengatasi masalah energi untuk pembangkit PLN. Langsung klik

Darmawan mengungkapkan, solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional. PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.

Selain itu PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).

Di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, pasokan listrik yang andal sangat dibutuhkan. Untuk itu, PLN akan memastikan bahwa listrik tidak padam. PLN terus berupaya dalam menjaga keandalan pasokan listrik yang berkualitas, mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra pemasok batu bara yang telah membantu PLN mengamankan energi primer untuk pembangkit demi menghindari pemadaman listrik ke masyarakat," pungkas Darmawan.


Hide Ads