Perajin Tahu-Tempe Surati Ahok Minta Jadi Agen LPG 3 Kg

Perajin Tahu-Tempe Surati Ahok Minta Jadi Agen LPG 3 Kg

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 10 Jan 2022 18:42 WIB
Tahu dan tempe hilang di pasaran, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana tinjau pabrik perajin tahu yang masih beroperasi yang ada di Kota Bandung.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Perajin tahu dan tempe menjerit soal harga LPG 3 kg. Mereka meminta agar dijadikan sebagai agen LPG oleh PT Pertamina (Persero) supaya bisa memperoleh gas dengan harga murah.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menjelaskan bahwa pihaknya ingin diangkat sebagai agen LPG 3 kg bukan untuk jualan tapi untuk kebutuhan produksi.

"Kami itu meminta supaya kami itu ditunjuk sebagai agen LPG yang 3 kilo karena saya tahu harga sesuai informasi yang saya terima harga di Pertamina itu Rp 14.000, sedangkan di warung itu Rp 20.000 lebih. Jadi itu perbedaan angka Rp 6.000 itu buat kami besar sekali," katanya kepada detikcom melalui sambungan telpon, Senin (10/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang kami meminta kepada pemerintah, please beri kami sebagai agen LPG 3 kilo untuk kami pakai sendiri, tidak untuk diperjualbelikan, untuk produksi tempe dan tahu," sambungnya.

Dia menjelaskan pihaknya sudah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2021 lalu dan menurutnya Presiden setuju untuk memenuhi aspirasi perajin tahu-tempe.

ADVERTISEMENT

"Tapi 0,0, tidak jalan sampai sekarang. Itu tahun lalu, dari bulan Maret tahun lalu. Itu Presiden yang bicara seperti itu, bukti-buktinya ada, saksi-saksinya ada, Mensesneg ada, Menteri Perdagangan ada, Menteri Koperasi ada, jadi bagaimana?" jelasnya.

Bahkan pada Maret atau April tahun lalu pihaknya menyurati Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pihaknya berkirim surat sampai dua kali.

"Saya bikin surat kepada Ahok itu dua kali, itu sejak Maret/April itu saya sudah kirim surat, terus kepada direktur utamanya juga kirim surat," sebut Aip.

Sayangnya, tambah dia, hingga hari ini belum ada kejelasan dari Ahok, Dirut Pertamina, maupun menteri-menteri terkait.

(toy/dna)

Hide Ads