Jakarta -
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan turun tangan atas krisis batu bara yang terjadi di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara milik PT PLN (Persero). Apa saja yang dilakukan Luhut?
1. Buru Pengusaha yang 'Ngutang'
Luhut bakal mencari perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya untuk memasok batu bara ke PLN. Pengusaha mempunyai kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) yang mengharuskan mereka memasok batu bara ke PLN sebesar 25% dari total produksi per tahun dengan harga US$ 70 per metrik ton.
"Jadi kita mau lihat siapa yang tadi kemarin punya utang-utang nggak anu ke PLN, kita akan periksa. Dihukum lah dia (kalau tidak memenuhi kewajibannya)," tegasnya.
Baca juga: Ini Lho Profil PLN Batubara yang Luhut Minta Dibubarin
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut sudah meminta anak buahnya, Deputi bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto untuk mengecek hal tersebut.
"Jadi kalau dia perusahaan gede-gede nggak melakukan kewajibannya, saya udah minta tadi sama Pak Seto coba dicari anunya," tuturnya.
2. Buka Pintu Ekspor Bertahap
Pemerintah melarang ekspor batu bara per 1 Januari 2022. Rencananya itu berlaku hingga akhir bulan ini. Namun, ekspor mulai kembali diizinkan. Luhut menyebut 14 kapal batu bara sudah siap berlayar ke luar negeri mulai hari ini. Kapal-kapal itu sudah memiliki muatan penuh dan sudah dibayar oleh pihak pembeli.
Baca juga: Luhut Buru Pengusaha Tambang yang Ngutang Batu Bara ke PLN
Kapal-kapal tersebut diverifikasi oleh Ditjen Minerba dan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla). Bakamla juga diminta melakukan pengawasan untuk mencegah kapal tak berizin melakukan ekspor.
"Ada berapa belas kapal yang sudah berisi batu bara, telah diverifikasi malam ini (Senin), besok (Selasa) mulai dilepas," ungkap Luhut ditemui di kantornya, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/1) malam.
Sementara itu, untuk ekspor batu bara secara luas nantinya akan dibuka secara bertahap. Perusahaan apa saja yang akan boleh mengekspor batu bara akan kembali dievaluasi mulai hari Rabu.
Apa lagi langkah lainnya? Buka halaman selanjutnya.
3. PLN Beli Batu Bara di Harga Pasar
Luhut mengatakan akan ada skema baru pembelian batu bara bagi PLN, yakni dengan harga pasar bukan lagi harga Domestic Market Obligation (DMO) sebesar US$ 70 per ton. Seiring itu, pemerintah akan membentuk badan layanan umum (BLU) untuk mengatur subsidi pembelian batu bara.
Nantinya BLU ini akan berperan mengumpulkan iuran dari para perusahaan batu bara dan akan digunakan untuk menambal selisih harga pasar dengan harga batu bara yang sesuai dengan aturan DMO. PLN akan mendapatkan kompensasi dari pembelian batu bara di atas harga US$ 70 per ton.
"Nanti dibentuk BLU, BLU ini akan bayar ke PLN. Jadi PLN membeli secara market price. Jadi selisih harga basisnya US$ 70 itu akan dilihat berapa dolar selisihnya, itu yang akan masuk ke BLU dari (iuran) perusahaan batu bara," ujar Luhut.
Dengan skema seperti ini skema subsidi bagi PLN untuk membeli batu bara masih ada, namun harga pasar tak terganggu. Pemerintah tengah mempersiapkan pembentukan BLU dengan Kementerian Keuangan, termasuk berapa besaran iuran yang akan dipungut. Targetnya dua bulan akan selesai. Luhut pun menegaskan skema seperti ini tidak akan berimbas banyak kepada harga listrik.
4. Minta PLN Batubara Dibubarkan
Luhut meminta anak usaha PLN, yaitu PT PLN Batubara dibubarkan. Luhut meminta agar PLN tidak lagi membeli batu bara lewat perantara melainkan langsung bertransaksi dengan para pengusaha batu bara.
"PLN Batubara kita minta akan dibubarin," tegas Luhut.
Menteri BUMN Erick Thohir pun tengah melakukan kajian terkait kelangsungan PT PLN Batubara. Erick juga tak menutup kemungkinan akan mengurangi anak usaha PLN.
"Ini (PLN Batubara) salah satu yang akan kita tinjau apakah perusahaan ini nanti dimerger, ditutup ataupun apapun, belum mengambil keputusan itu karena kan kita tidak mungkin mengambil keputusan mendadak. Ini yang kita lagi pelajari, dan bukan nggak mungkin juga, berapa banyak lagi anak-anak perusahaan PLN yang harus kita juga kurangi," katanya pada 6 Januari 2022.
5. Pastikan Pasokan PLN Sudah Aman
Luhut menyatakan saat ini cadangan batu bara di Indonesia sudah terpenuhi. Luhut mengatakan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri bisa bertahan 15-25 hari ke depan.
"Sekarang pertama semua baik, jumlah hari itu sudah bertahap 15 hari ke arah 25 hari untuk cadangan," ungkap Luhut.
Sebelumnya, di awal Januari ini pemerintah sempat melarang ekspor karena cadangan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik mengalami krisis. Larangan berlaku selama sebulan mulai tanggal 1 hingga 31 Januari 2022.