Pemerintah menargetkan energi baru terbarukan (EBT) menjadi satu-satunya sumber energi di 2060. Artinya pada tahun tersebut tidak ada lagi energi fosil dan sebagainya. Bagaimana capaiannya saat ini?
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan realisasi bauran EBT di 2021 sebesar 11,5%.
"Porsi bauran EBT untuk 2021, capaian kita di 2021 angkanya adalah 11,5%. Jadi naik dari posisi di tahun 2020 dengan jumlah kumulatifnya angkanya adalah 151,6 juta barrel oil equivalent," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dari sisi penambahan kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik EBT untuk PLTS atap termasuk yang on-grid angkanya adalah 654,76 megawatt (MW) dari target 854,78 MW. Jadi, realisasi yang tercapai adalah 77%.
"Ada beberapa proyek pembangkit yang memang mengalami penyesuaian dari segi waktu terutama terkait dengan masih isu terkait dengan pandemi," sebutnya.
Dia menjelaskan di 2022 tidak ada target yang secara eksplisit diterbitkan oleh Kementerian ESDM khususnya untuk yang porsi EBT. Namun, berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada tahun ini porsi bauran EBT ditargetkan sebesar 15,7%.
"Targetnya adalah 366 barrel oil equivalent. Ini yang ada di dalam RUEN dengan target bauran EBT-nya adalah 15,7%. Kita tahu tadi saya sampaikan capaian bauran energi primer yang dari EBT untuk tahun 2021 adalah 11,5%," tuturnya.
Kemudian target penambahan kapasitas terpasang PLT EBT pada 2022, khususnya terkait dengan PLTS atap totalnya adalah 335 MW, berasal dari industri, komersial, dan rumah tangga.
"Sedangkan untuk yang terkait dengan PLT EBT dengan menggunakan acuan yang ada di dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik), target penambahannya adalah 648 MW," tambahnya.
(toy/ang)