Alasan Pertamina Kaji Kenaikan Harga Pertamax

Alasan Pertamina Kaji Kenaikan Harga Pertamax

Iffa Naila Safira - detikFinance
Selasa, 08 Feb 2022 19:05 WIB
Pertamax Turun Harga

Pengedara mengisi Bahan Bakar Minyak kerndaraan mereka di SPBU CIkini, Jakarta, Minggu (10/2/2019).  PT Pertamina (Persero) secara resmi menurunkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp10.200 menjadi Rp9.950 per liter pada Sabtu (9/2) kemarin. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi Pertamax (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Saat ini PT Pertamina sedang melakukan kajian terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Nantinya, harga BBM RON 92 itu bakal mengalami kenaikan.

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Irto Ginting kepada detikcom menjelaskan, rencana penyesuaian harga itu saat ini masih dalam kajian perusahaan.

"Itu yang masih kami hitung," kata Irto Ginting kepada detikcom lewat pesan singkat, Selasa (08/02/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, alasan mengapa harga BBM Pertamax perlu mebgalami kenaikan yaitu karena harga minyak yang sudah tinggi. Di sisi lain, harga Pertamax belum pernah mengalami penyesuaian sejak tahun 2020

"Harga minyak yang sudah sangat tinggi, sementara penyesuaian harga Pertamax terakhir dilakukan Februari 2020," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari reuters, harga minyak saat ini hampir mendekati angka US$ 100 per barel. Beberapa analis juga memprediksi, jika kurangnya kapasitas produksi dan investasi yang terbatas di sektor ini dapat mengangkat harga minyak mentah ke US$ 90 atau bahkan di atas US$ 100 per barel.

Harga minyak mentah Brent saat ini berada pada posisi $91,96 per barel pada 0916 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di angka $90,80 per barel.

Harga minyak mentah tersebut sudah mengalami kenaikan cukup tinggi bila dibandingkan dengan posisi tahun 2020.

Pada Desember 2020, harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 51,20 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menetap di angka US$ 48,12 per barel.

(dna/dna)

Hide Ads