PT PLN (Persero) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali, Jumat (18/2). Hadirnya kedua pembangkit ini diharapkan mampu meningkatkan pasokan listrik Bali serta untuk mensukseskan pelaksanaan KTT G20.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ade T Sutiawarman, dan Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra.
"Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia. Oleh karena itu, PLN harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan menjelaskan total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW). Serta diperkirakan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW, maka dari itu ada sekitar 25,9% atau 341,1 MW cadangan listrik Bali.
"Sistem aman, tapi belum benar-benar aman untuk itu arahan Pak Gubernur kita tambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW. Kami berharap dengan kehadiran dua pembangkit ini bakal makin memperkuat pasokan listrik Bali," katanya.
Ia menjelaskan, PLTS Hybrid Nusa Penida yang berkapasitas 3,5 MW ini nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare (ha) milik PT Indonesia Power (IP) di Desa Suasana Bali. Tak hanya itu, PLTS yang ditargetkan beroperasi pada Oktober 2022 mendatang ini memiliki kemampuan untuk menurunkan emisi karbon hingga 3.200 ton CO2 per tahun.
"Sedangkan proses pekerjaan relokasi PLTG Grati Blok 1 dengan kapasitas 2 X 100 MW ke Pesanggaran direncanakan selesai pada Oktober 2022 untuk unit pertama, dan unit kedua pada 2023. Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,9 ha milik Pemda Bali dan milik IP. Adapun saat ini progres pekerjaan relokasi tersebut dalam tahap site preparation dan siap dilakukan erection," jelasnya.
Darmawan menambahkan kedua pembangkit listrik ini masuk kepada program PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik dan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM).
"Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025," terangnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi langkah PLN yang memperkuat listrik Pulau Dewata dengan energi ramah lingkungan.
Ia berharap agar seluruh pembangkit listrik yang terdapat di Bali bisa juga ditransformasi dengan pemanfaatan EBT. Dengan begitu maka kualitas udara akan jadi lebih bersih dan polusi udara yang disebabkan oleh bahan bakar fosil bisa dikendalikan.
"Sehingga Pak Presiden mendorong dalam G20 ada showcase tentang energi bersih, maka terima kasih PLN melakukan relokasi ini, dan ini harus dengan time table yang sangat ketat. Selain itu, penerangan jalan umum dan juga kendaraan listrik selama KTT G20 diwarnai dengan sejumlah kegiatan terkait dengan energi bersih," tutup Koster.
(akn/hns)