Sebab Musabab Harga BBM Pertamina Naik Lagi Belum Sebulan

Sebab Musabab Harga BBM Pertamina Naik Lagi Belum Sebulan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 04 Mar 2022 06:00 WIB
PT Pertamina (Persero) menaikan harga dua produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi per 18 September 2021. Dua produk tersebut berupa Pertamax Turbo RON 98 dan Pertamina Dex.
Foto: Rifkianto Nugroho

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, BBM yang mengalami penyesuaian harga tersebut merupakan BBM nonsubisidi untuk masyarakat mampu.

"3 BBK (Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertadex) merupakan Bahan Bakar Minyak Non Subsidi untuk masyarakat mampu, dan porsinya hanya 3% dari total konsumsi BBM nasional," katanya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, penyesuaian harga BBM Pertamina tersebut lantaran mengikuti pasar global. Penyesuaian ini sesuai ketentuan Kementerian ESDM.

"Penyesuaian mengikuti harga market global dan sesuai ketentuan Kementerian ESDM, dan harga akan di-review rutin setiap dua minggu," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, meskipun operator lain sudah menyesuaikan harga lebih dulu. Harga BBM Pertamina disebut masih lebih kompetitif.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menyoroti dampak konflik antara Rusia dan Ukraina. Ketegangan dua negara ini telah membuat tren harga minyak dunia terus meningkat.

Demikian halnya harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Perkembangan ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 tercatat sebesar US$ 95,45/barel.

"Data sementara ICP bulan Februari 2022 per tanggal 24 sebesar US$95,45/barel. Kalau harga minyak Brent, sudah lebih dari US$100/barel. Sejak ICP naik diatas US$ 63/barel (asumsi APBN 2022), kita terus monitor dan antisipasi dampaknya. Tidak hanya harga minyak, tapi harga LPG seperti CP Aramco," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Minggu (27/2) lalu.

Kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri yang mengkonsumsi BBM nonsubsidi.

"Tren kenaikan harga minyak dunia bisa mengerek harga keekonomian BBM," kata Agung.


(acd/eds)

Hide Ads