Menurut dia solusinya beban harus dibagi rata mulai dari fiskal sampai kontribusi BUMN dan membagi beban ke konsumen.
"Harus ada edukasi juga, lebih awal atau lebih cepat lebih baik. Hal ini karena memang semuanya di luar dugaan, saya kira tak cuma di Indonesia saja efek ini," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komaidi menambahkan jika dalam kondisi geopolitik ini pergerakan harga akan sulit untuk diprediksi karena dipicu oleh non fundamental dan faktor psikis di pasar.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan jika saat ini Pertamina masih tetap memonitor pergerakan dan perkembangan harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
"Untuk harga masih kami review," jelas dia.
(kil/ara)