Harga Avtur Naik, Tiket Pesawat Apa Kabar?

Harga Avtur Naik, Tiket Pesawat Apa Kabar?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 12 Mar 2022 06:00 WIB
Kilang Avtur di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Maskapai-maskapai Indonesia yang tergabung di dalam Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) mengeluhkan mahalnya biaya avtur untuk industri penerbangan di Indonesia. Mahalnya harga avtur di Indonesia bisa mencapai 13% dibanding negara-negara ASEAN.
Harga Avtur Naik/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Harga minyak dunia terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, harganya sempat mencapai US$ 130 per barel. Tingginya harga minyak memberikan dampak yang luas, termasuk kenaikan pada harga avtur.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), harga avtur di Bandara Soekarno Hatta pada 1-14 Maret untuk penerbangan internasional (international flight price) sebesar US$ 76,90 sen per liter. Sementara, untuk domestic flight price into plane/not into plane sebesar Rp 11.967,55 per liter.

Pada periode 15-28 Februari 2022, harga untuk penerbangan internasional di bandara yang sama yakni US$ 75,40 sen per liter. Lalu, untuk domestic flight price into plane/not into plane sebesar Rp 11.746,95 per liter. Artinya untuk masing-masing penerbangan terjadi kenaikan 1,5 sen dan Rp 220,6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, harga avtur dikaji setiap dua minggu."Untuk harga avtur disesuaikan secara berkala," katanya kepada detikcom, Jumat (11/3/2022).

Dia mengatakan, penyesuaian harga menimbang sejumlah faktor, baik dari harga minyak hingga nilai tukar.

ADVERTISEMENT

"Penyesuaian harga selain mempertimbangkan harga minyak dunia, juga kurs dolar. Dan penentuan harganya sudah sesuai dengan ketentuan Kepmen ESDM," katanya

Maskapai cari solusi karena harga avtur naik. Klik halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Harga Pertamax Turbo se-Indonesia Naik Beragam, Ini Daftar Lengkapnya

[Gambas:Video 20detik]



Kenaikan harga avtur menjadi perhatian maskapai, termasuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Saat ini, Garuda tengah berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dampak kenaikan avtur.

"Mendiskusikan impact dari kenaikan avtur," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra lewat pesan singkat kepada detikcom.

Ditanya soal rencana kenaikan harga tiket, Irfan menjelaskan perubahan harga yang melewati tarif batas atas (TBA) harus mendapat persetujuan dari Kemenhub. "Perubahan harga yang melewati TBA harus persetujuan Dephub," katanya.

Irfan sendiri belum secara tegas apakah pihaknya akan mengusulkan penyesuaian tarif. Ia hanya mengatakan tengah berdiskusi dengan Kemenhub. "Mendiskusikan iya," ujarnya.


Hide Ads