Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan pasar energi global tiba-tiba terganggu. Hal itu tidak mengherankan karena Rusia mengancam akan mengurangi pasokan gas ke Eropa.
Salah satu bos energi di Amerika Serikat (AS), Toby Rice mengklaim akan turun tangan dan membantu menopang pasokan global. Pihaknya yang menjalankan produsen gas alam terbesar EQT, mengatakan bahwa AS dapat dengan mudah menggantikan pasokan energi Rusia.
"Kami memiliki kemampuan untuk berbuat lebih banyak, keinginan untuk berbuat lebih banyak," kata Rice dikutip dari BBC, Senin (14/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rice memperkirakan AS memiliki potensi untuk melipatgandakan produksi gasnya pada 2030.
Pernyataan Rice yang ingin perusahaan AS berperan lebih besar dalam menyediakan gas ke Eropa, muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Energi AS Jennifer Granholm mendesak industri bahan bakar negara itu untuk memompa lebih banyak minyak.
"Kami berada dalam situasi perang. Itu berarti Anda harus memproduksi lebih banyak sekarang," kata Granholm.
EQT yang berbasis di Pittsburg mungkin dapat meningkatkan output. Tetapi tanpa lebih banyak jaringan pipa, pihaknya tidak dapat mengirim gas ke tempat yang paling membutuhkan.
Hambatan lain bagi AS untuk mengekspor lebih banyak gas alam cair adalah kekurangan fasilitas ekspor.
Sebelum gas alam dapat dikirim ke luar negeri, gas tersebut harus pergi ke fasilitas khusus yang didinginkan hingga di bawah minus 260 derajat Fahrenheit, mengubahnya menjadi cairan. Kemudian baru dapat dimuat ke kapal kargo.
Saat ini ada delapan terminal yang beroperasi di AS, dengan 14 proyek lagi disetujui untuk dibangun.
Simak Video 'Alasan Rusia Hancurkan Pangkalan Militer Ukraina Dekat Perbatasan Polandia':