Perusahaan Minyak Untung Gede, AS-Inggris Mau Mereka Bayar Pajak

Perusahaan Minyak Untung Gede, AS-Inggris Mau Mereka Bayar Pajak

Iffa Naila Safira - detikFinance
Senin, 21 Mar 2022 08:35 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)

Partai Buruh di Inggris juga menyerukan untuk menaikkan pajak atas keuntungan yang didapat dari perusahaan minyak selama satu tahun, demi membantu sesama dalam hal keuangan.

Rencananya RUU AS yang tengah dibuat, akan memberlakukan pajak tersebut dengan tarif ratusan dollar setiap tahunnya demi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nampaknya pembuatan RUU untuk ketetapan pajak ini mempunyai tantangan sendiri, karena harga minyak mentah sudah turun lagi. Terbukti dari harga minyak jenis Brent) yang berada di bawah US$ 108 per barel pada Jumat (18/3), kemudian harga bensin eceran setempat pun telah turun sedikit meski penurunannya sangat lambat.

Tantangan dalam pembuatan RUU itu sendiri karena dalam RUU AS biaya pajak ditentukan dari kenaikan harga komoditas minyak yang diasumsikan mencapai rata-rata US$ 120 per barel.

ADVERTISEMENT

Menurut informasi dari Kepala Strategi Kebijakan AS untuk AGF Investments, Greg Valliere pemerintahan AS belum menyuarakan persetujuan apa pun untuk RUU tentang pemberlakuan pajak terhadap keuntungan perusahaan minyak. Selain itu, Senat AS juga tidak memiliki 'suara' yang cukup untuk meluluskan RUU tersebut.

Keputusan pemberlakuan pajak tersebut tentu saja mendapat penolakan dari Kelompok Pedagang untuk Perusahaan Minyak di AS dan Inggris. Menurut mereka, keputusan itu akan bertentangan dengan keinginan untuk meningkatkan produksi domestik yang menggantikan hilangnya komoditas minyak dari Rusia.

"Para pembuat undang-undang harus fokus pada kebijakan yang meningkatkan pasokan AS untuk membantu mengurangi situasi daripada kemegahan politik yang tidak melakukan apa-apa selain mencegah investasi pada saat yang paling dibutuhkan," kata Wakil Presiden Senior Urusan Kebijakan, Ekonomi dan Peraturan untuk Institut Perminyakan Amerika, Frank Macchiarola.


(dna/dna)

Hide Ads