Hukum Rusia, Uni Eropa Berpaling ke AS Tambah Pasokan Gas

Hukum Rusia, Uni Eropa Berpaling ke AS Tambah Pasokan Gas

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 25 Mar 2022 17:49 WIB
FILE - Oil tanker Trident Hope unloads its fright in the oil port of Wilhelmshaven, northern Germany, on Tuesday, June 10, 2008. The U.S. has pledged to help maintain Europes energy supply by boosting exports of liquefied natural gas, or LNG, if Russia were to invade Ukraine and reduce its gas shipments to the European Union. (AP Photo/Joerg Sarbach, File)
Ilustrasi/Foto: AP/Joerg Sarbach
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) sepakat akan mengirim pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) lebih banyak ke negara-negara Uni Eropa (UE). Kerja sama itu dilakukan demi memenuhi keinginan blok Eropa untuk melepas ketergantungannya terhadap pasokan energi dari Rusia, salah satunya gas.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin UE di Brussels, Presiden AS Joe Biden berjanji akan mengirim setidaknya 15 bcm (miliar meter kubik) LNG ke Eropa pada 2022. Jumlah ini diharapkan terus meningkat di masa mendatang.

"AS akan bekerja dengan mitra Internasional dan berusaha memastikan volume LNG tambahan untuk pasar UE setidaknya 15 bcm pada tahun 2022, dengan peningkatan yang diharapkan di masa mendatang," terang pihak Gedung Putih dalam lembar fakta dikutip dari Reuters, Jumat (25/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, UE memberi sanksi kepada Rusia atas respons invasinya ke Ukraina. UE berjanji mengurangi penggunaan gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini dengan solusi menaikkan impor dari negara lain dan meningkatkan energi terbarukan.

Tujuan jangka panjangnya adalah untuk memastikan setidaknya hingga 2030, sekitar 50 bcm per tahun tambahan LNG AS. Para pemimpin UE akan membahas apalagi yang bisa mereka lakukan untuk mengendalikan biaya energi yang tinggi.

ADVERTISEMENT

Masalah terpecah belah apakah akan memberlakukan embargo pada energi Rusia, di atas banyak sanksi yang sudah ditargetkan ke Moskow. Rusia sendiri memasok 40% kebutuhan gas UE dan lebih dari seperempat impor minyaknya.

Mereka yang paling bergantung pada pasokan Rusia khususnya Jerman, enggan mengambil langkah yang akan memiliki dampak ekonomi besar.

(aid/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads