PT Pertamina menyebut bahwa stok solar subsidi berdasarkan data per hari ini mencukupi untuk kebutuhan selama 20 hari lebih. Namun pasokan solar di beberapa daerah langka hingga menyebabkan antrean di SPBU.
"Stok solar subsidi per hari ini posisi di atas 20 hari," kata Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada detikcom, Minggu (27/3/2022).
Hanya saja dia enggan mengomentari penyebab kelangkaan yang terjadi. Yang jelas Pertamina memastikan akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus solar subsidi, perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu akan fokus pada pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunanya adalah yang berhak menikmatinya.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak mengonsumsi solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan bermotor plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6.
Selanjutnya kendaraan layanan umum seperti ambulans, pemadam kebakaran, pengangkut sampah, kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.
Pelaku industri dan masyarakat mampu diimbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex. Dia memastikan tersedianya BBM jenis tersebut.
"Kami memastikan ketersediaan solar non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex," tambah Irto.
(toy/zlf)