Perusahaan Migas China Siap-siap Ekspansi Amankan Cadangan Minyak

Perusahaan Migas China Siap-siap Ekspansi Amankan Cadangan Minyak

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 27 Mar 2022 23:00 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

China Petroleum & Chemical Corp atau yang lebih dikenal sebagai Sinopec sedang merencanakan untuk menggunakan investasi modal tertingginya dalam sejarah di tahun 2022 ini. Hal itu terjadi setelah perusahaan mencatat keuntungan terbesar dalam satu dekade.

Dilansir dari Reuters, Minggu (27/3/2022), perusahaan akan mengikuti seruan Beijing bagi para perusahaan energi lokal untuk meningkatkan produksi.

Sinopec merencanakan untuk menghabiskan sekitar US$ 31,10 miliar atau sekitar Rp 447 triliun (kurs Rp 14.300) pada tahun 2022. Modal itu naik 18% dari tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investasi terbesar direncanakan untuk dilakukan dalam rangka eksploitasi besar sumber migas di China. Terutama eksploitasi di ladang migas Shunbei dan Tahe, dan ladang gas alam di provinsi Sichuan dan wilayah Mongolia Dalam.

"Ke depan pada tahun 2022, permintaan pasar untuk minyak akan terus pulih, dan permintaan produk gas alam dan petrokimia akan terus tumbuh," kata Sinopec dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Perusahaan juga menyatakan rencana ini dibuat dalam rangka memperhatikan potensi dampak tantangan geopolitik dan harga minyak yang bergejolak. Khususnya pada beberapa proyek di luar negeri.

Reuters melaporkan Sinopec Group telah menangguhkan pembicaraan untuk investasi petrokimia besar dan usaha pemasaran gas di Rusia. Hal ini dilakukan dalam rangka mematuhi imbauan pemerintah untuk berhati-hati ketika sanksi meningkat atas invasi Rusia ke Ukraina.

Harga minyak Brent telah naik 52% sepanjang tahun ini dan mencapai level US$ 139 per barel pada awal Maret, dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Sinopec sendiri berencana memproduksi 281,2 juta barel minyak mentah dan 12.567 miliar kaki kubik gas alam pada 2022. Naik dari produksinya di tahun 2021 yang mencapai 279,76 juta barel minyak dan 1.199 miliar kaki kubik gas.

Beijing, pusat pemerintahan China, memang sedang berusaha memastikan keamanan energi di negara itu di tengah meningkatnya risiko geopolitik. China ingin mempertahankan produksi minyak mentah tahunan pada 200 juta ton dan meningkatkan produksi gas alam menjadi lebih dari 230 miliar meter kubik (bcm) pada tahun 2025.

(hal/dna)

Hide Ads